Mike Nurjanah, 1416021066 (2018) ANALISIS PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE MENJADI AREA TAMBAK (Studi Kasus Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan). UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (3382Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3027Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Alih fungsi lahan hutan mangrove menjadi area tambak di Kabupaten Lampung Selatan telah terjadi sejak tahun 1989 dan mengalami kerusakan yang sangat parah, karena sekitar 500,5 hektar hutan mangrove sekarang hanya tersisa 100 hektar dan 400 hektarnya telah dibuka menjadi lahan pertambakan. Kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah khususnya dinas kehutanan Lampung Selatan pada saat otonomi daerah ke Kabupaten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa belum baiknya pengelolaan hutan mangrove yang berada di Kabupaten Lampung Selatan. Teori yang digunakan yaitu menurut George R Terry yang didalamnya terdapat empat fungsi manajemen POAC. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa belum baiknya pengelolaan hutan mangrove karena manfaat ekologi dari hutan mangrove sudah tidak berfungsi, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat hutan mangrove. Analisis pengelolaan berdasarkan Pertama, Planning dari analisis ini KPH XIII memiliki program yaitu rehabilitasi yang berjalan tidak optimal sebagai salah satu pemulihan kerusakan hutan mangrove. Kedua, Organizing dari analisis ini pengelompokan kegiatan melibatkan anggota KPH XIII yang di koordinir oleh kelompok petani tambak dan berkerjasama dengan pihak sekolah. Ketiga Actuating dari analisis ini yaitu pelaksanaan rehabilitasi mangrove mampu mengurangi kerusakan dari 500,5 hektar menjadi 100 hektar dilakukan pada akhir Oktober 2017. Keempat, Controlling dari analisis ini yaitu setelah diadakannya evaluasi, program rehabilitasi hutan mangrove yang berada di Desa Berundung termasuk ke dalam kategori tidak berhasil karena masih banyaknya mangrove jenis api-api yang menyebabkan tanaman jenis mangrove Rhizophora stylosa tidak dapat tumbuh dengan baik. Kata Kunci: Pengelolaan, Hutan Mangrove, Area Tambak. ABSTRACT The conversion of mangrove forest to ponds area in Lampung Selatan Regency has occurred since 1989 and suffered severe damage, due to about only 100 hectares remaining from about 500.5 hectares of mangrove forest and 400 hectares has been opened to farm land. This was because the lack of supervision from the local government, especially the forestry service in Southern Lsmpung and the forestry service of Lampung province. The purpose of this study was to determined and analyzed the poor management of mangrove forests located in South Lampung regency. The theory used was according to George R Terry in which there are four POAC management functions. The method in this research was descriptive qualitative. The data for this research collected by interview. The results of this study shown that mangrove management was not good because the ecological benefits of mangrove forest was no longer felt by the people, the lack of knowledge of the community about the benefits of mangrove forests. Analysis of management based on First, Planning from this analysis KPH XIII has a program that was rehabilitation but did not went well as one of the restoration for mangrove forest. Second, the Organizing, from this analysis grouping activities involves members of KPH XIII that organized by ponds farmers and collaborated with the school. Third Actuating, from this analysis was the implementation of mangrove forests rehabilitation could reduced the extent of demaged mangrove forest from 500,5 ha to 100 ha at the end of October 2017. Fourth, Controlling from this analysis that was after the evaluation, mangrove forest rehabilitation program in Berundung Village included into the category was not succed because there were still many Avicennia germinanst hat caused mangrove species Rhizophora stylosa could not grow properly. Keywords: Management, Mangrove Forest, Pond Area
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan |
Pengguna Deposit: | 201849291 . Digilib |
Date Deposited: | 04 Jul 2018 07:44 |
Terakhir diubah: | 04 Jul 2018 07:44 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32006 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |