PENGARUH INSEKTISIDA IGR (INSECT GROW REGULATOR) ALAMI DAN SINTETIS TERHADAP MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)

IZZATURRIJAL , 1414121116 (2018) PENGARUH INSEKTISIDA IGR (INSECT GROW REGULATOR) ALAMI DAN SINTETIS TERHADAP MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.). Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (75Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1971Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1766Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama penting di agroekosistem yang kegiatan pengendaliannya lebih dominan menggunakan insektisida kimiawi yang memiliki dampak negatif.Insektisida IGR kiwiawi dan sintetis bisa menjadi pilihan pengendalian ulat grayak karena sifatnya ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis IGR terhadap mortalitasdan perkembanganulat grayak (S. litura). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018–Mei 2018 bertempat di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Hama Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu P0 (control), P1 (triflumuron 0,5 ml/l), P2 (triflumuron 1 ml/l), P3 (buprofezin 0,5 ml/l), P4 (buprofezin 1 ml/l), P5 (ekstrak daun anting-anting 1 mg/l) dan P6 (ekstrak daun anting-anting 2 mg/l), kemudian setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga diperoleh 21 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan menggunakan 10 ekor ulat grayak instar III.Variabel yang diamati adalah mortalitas larvadan perkembangan (kecacatan larva, pupa terbentuk dan imago imago) S. litura.Data pengamatan yang diperoleh kemudian dilakukan uji sidikragam dan dilanjutkan dengan uji BNJ taraf nyata 0,05. Data dianalisis menggunakan perangkat program Ms. Excel 2013 dan Statistix 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan masing-masing IGR menyebabkan mortalitas ulat grayak tidak berbedanyata satu sama lain, namun berbedanyata terhadap kontrol. Begitu pula pada pengamatan perkembangan ulat grayak, aplikasi masing-masing IGR menyebabkan persentase kecacatan larva, pupa terbentuk dan imago terbentuk, tidak berbeda nyata satu sama lain, namun berbeda nyata terhadap kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa semua aplikasi IGR berbahan aktif buprofezin, triflumuron dan ekstrak daun anting-anting sangat nyata mempengaruhi mortalitas dan perkembangan ulat grayak. Kata kunci: IGR, imago, larva cacat, mortalitas, perkembangan, pupa, ulat grayak,

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agribisnis
Pengguna Deposit: 201875357 . Digilib
Date Deposited: 23 Jul 2018 02:55
Terakhir diubah: 23 Jul 2018 02:55
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32233

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir