WILLYAM BULI, 1520011004 (2018) STRATEGI PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN MELALUI PEMBENAHAN KELEMBAGAAN PERTAMBANGAN BATUBARA TANPA IZIN STUDI KASUS DI KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK ok.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (5Mb) |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (5Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pertambangan tanpa izin (PETI) yang dilakukan oleh kelompok masyarakat marak terjadi di Kabupaten Muara Enim yang menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kelembagaan yang berjalan terkait dengan aktivitas PETI batubara dan untuk menjelaskan relasi kekuasaan yang terjadi antar aktor dan mekanisme akses dalam kasus pertambangan tanpa izin (PETI) di Kabupaten Muara Enim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, pengamatan terlibat, dan studi literatur. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan pendekatan berorientasi aktor dari Bryant dan Bailey (1997) untuk mengkaji posisi, peran, dan kepentingan aktor yang terlibat. Pendekatan tersebut selanjutnya dikombinasikan dengan teori akses dari Ribot dan Peluso (2003) untuk mengkaji kekuasaan dan mekanisme yang dijalankan oleh masing-masing aktor. Analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui secara pasti gambaran bagaimana PETI tetap beroperasi meskipun illegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pelanggaran undang-undang dan peraturan terkait pertambangan dalam bentuk penguasaan sumberdaya batubara yang dilakukan secara masif dan terstruktur oleh aktor-aktor PETI. Pemerintah dinilai kurang tegas dalam mengimplementasikan setiap kebijakan sehingga kelembagaan informal yang terbentuk mampu menjaga keberlangsungan bisnis PETI. Koordinasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah termasuk aparat penegak hukum dengan perusahaan pertambangan sangat diharapkan untuk mengendalikan perkembangan PETI serta dampak yang ditimbulkan. Kata Kunci : Aktor, Ekologi Politik, Kelembagaan, Kerusakan Lingkungan, PETI Abstrak Illegal mining (PETI) that has been carried out by some community groups at Muara Enim leads to environmental degradation. This research’s goals are to find the form of institutional which connected to the activity of coal illegal mining and to explain the power relations that occurred between the actors and access mechanisms in illegal mining case (PETI). This is a qualitative research that used case study methods. Data was collected through in-depth interviews, participant observation and literature studies. The collected data were then analyzed using an actor-oriented approach from Bryant and Bailey (1997) to examine the positions, roles, and interests of the actors involved. After that, it was combined with access theory from Ribot and Peluso (2003) to examine the power and mechanism from each actors. Document analysis is carried out to find out how PETI can still operating even though it is illegal. The results indicate that there is a violation of mining laws and regulations in the form of mastery of coal resources carried out in a massive and structured by PETI actors. Government is considered less strict in implementing the policies so the informal institutions are able to maintain the sustainability of PETI businesses. Good coordination and teamwork between government and law enforcement officers with mining company is highly expected as a way to control PETI growth and its damage. Key Words : Actors, Environment Damage, Institutional, PETI, Political Ecology
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | > Teknik Pertambangan. metalurgi > Teknik Pertambangan. metalurgi |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Ilmu Lingkungan |
Pengguna Deposit: | 188801554 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Sep 2018 03:09 |
Terakhir diubah: | 29 Sep 2018 03:09 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33254 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |