YUSTINUS SENO , 1214151069 (2018) PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK VALUASI JASA LINGKUNGAN HUTAN DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (12Kb) |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1131Kb) |
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1132Kb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Jumlah penduduk yang ada saat ini ternyata belum diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan lahan minimal untuk peningkatan kesejahteraan secara berkesinambungan. Realitas ini dapat menjadi pemicu masyarakat untuk mengkonversi lahan hutan. Perubahan penutupan lahan hutan karena konversi akan mengakibatkan perubahan iklim mikro yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan suhu dan perubahan ekologi. Suhu, kelembaban dan nutrisi mempengaruhi distribusi vektor, dinamika populasi, aktifitas makan, masa inkubasi virus dalam tubuh nyamuk, jangka hidup nyamuk dewasa dan siklus gonotrofik nyamuk seperti nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD). Penelitian ini bertujuan menentukan valuasi peranan hutan dalam penyediaan jasa lingkungan pada pengendalian penyakit DBD di Provinsi Lampung. Data yang dikumpulkan meliputi data primer perubahan Yustinus Seno tutupan lahan di Provinsi Lampung dan data sekunder berupa data curah hujan, kepadatan penduduk dan insiden rate (IR) DBD. Dinamika perubahan tutupan hutan dan lahan per kabupaten/kota diidentifikasi melalui interpretasi citra Landsat 5, 7, dan 8 tahun 2001, 2006, 2009 dan 2014, kontribusinya terhadap insiden DBD dianalisis menggunakan model regresi linier berganda dan untuk menentukan valuasi jasa lingkungan digunakan pendekatan human capital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata antara kepadatan penduduk 0,020966 (p=0,000), perubahan tutupan hutan rakyat -7,875 (p=0,070), hutan lindung -7,782 (p=0,099) dan perubahan lahan terbangun -6,941 (p=0,060) terhadap angka kejadian DBD di Provinsi Lampung dari tahun 2001, 2006, 2009 dan 2014. Valuasi jasa lingkungan hutan lindung di Provinsi Lampung dengan pendekatan human capital melalui teknik pendekatan medical cost DBD adalah Rp. 3.033.561.760,-/tahun, sedangkan untuk hutan rakyat sebesar Rp. 3.070.307.460,-/tahun. Kata Kunci : insiden DBD, konversi hutan, perubahan penggunaan lahan ABSTRACT The current population has not been balanced by the fulfillment of minimum land needs for sustainable welfare improvement. This reality can be a trigger for communities to convert forest land. Changes in forest cover due to conversion will lead to microclimate change that may affect temperature rise and ecological changes. Temperature, moisture, and nutrient affect vector distribution, population dynamics, feeding activity, virus incubation period in mosquito body, adult mosquito life and the gonotrophic cycle of mosquitoes such as Aedes aegypti that causes Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Therefore, this study aims to determine the valuation of forests role in providing environmental services upon the control of dengue disease in Lampung Province. The data that collected were primary data of the land cover change in Lampung Province and secondary data such as rainfall data, population density and Incidence Rate of Dengue Yustinus Seno Hemorrhagic Fever. Afterwards, the dynamics of forest and land cover change at the district/city were identified through image Landsat of 5, 7 and 8 of 2001, 2006, 2009 and 2014, their contribution to DHF case was analyzed using multiple linear regression models while in determining the valuation of environmental services, a human capital approach was used . The results showed that there was a significant correlation between population density 0.020966 (p = 0,000), the change of community forest cover -7,875 (p = 0,070), protected forest -7,782 (p = 0,099) and land conversion -6,941 (p = 0,060) towards the rate of DHF case in Lampung Province in 2001, 2006, 2009 and 2014. The valuation of environmental services of protected forest in Lampung Province through human capital approach by DHF medical cost approach technique was Rp. 3.033.561.760, - / year, while for the community forest was Rp. 3.070.307.460, - / year. Keywords : forest conversion, incidence DHF, land use changes
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Kehutanan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan |
Pengguna Deposit: | 188875606 . Digilib |
Date Deposited: | 11 Oct 2018 07:21 |
Terakhir diubah: | 11 Oct 2018 07:21 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33626 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |