PERAN THE UNITED NATIONS POPULATION FUND (UNFPA) DALAM KEBIJAKAN KONTROL POPULASI DI TIONGKOK, 2011-2015

M ADAM MALIK , 1416071044 (2018) PERAN THE UNITED NATIONS POPULATION FUND (UNFPA) DALAM KEBIJAKAN KONTROL POPULASI DI TIONGKOK, 2011-2015. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img] FIle PDF
ABSTRAK.pdf

Download (14Kb)
[img] FIle PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (9Mb)
[img] FIle PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (9Mb)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran the United Nations Population Fund (UNFPA) dalam kebijakan kontrol populasi yang dilakukan oleh Tiongkok melalui dua program utama Country Program for Action Plan (CPAP) 2011-2015. Kerangka analitis yang digunakan adalah teori populasi, teori peranan, dan konsep keluarga berencana. Sementara data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan dan artikel resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok dan UNFPA, serta dokumen CPAP UNFPA-Tiongkok tahun 2011-2015. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis melihat bahwa kebijakan kontrol populasi di Tiongkok digunakan sebagai langkah preventif dalam mengoptimalkan penekanan pertumbuhan penduduk agar tetap stabil. Melalui analisis peranan organisasi internasional, penulis berargumen bahwa UNFPA, sebagai organisasi bantuan internasional dalam bidang populasi dan pembangunan, memiliki peranan penting dalam keberhasilan Tiongkok meningkatkan kualitas layanan kesehatan seksual, hak reproduksi, dan pembangunan berkelanjutan di negaranya. Peran UNFPA di Tiongkok ini telah dijalankan sesuai dengan tugas dan mandatnya serta berhasil menjadi bagian penting dari keberhasilan Tiongkok meningkatkan kebijakan kontrol populasinya berdasarkan fungsi dan tujuannya. Penelitian ini menemukan peranan UNFPA ada dalam hal pemberian bantuan teknis, advokasi, pelatihan pengembangan kapasitas, pemanfaatan data penelitian, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa peranan yang dijalankan oleh UNFPA dominan sebagai instrumen, namun tidak signifikan dijalankan sebagai arena, dan tidak bertindak sebagai aktor independen dalam pelaksanaan program CPAP 2011-2015 di Tiongkok. Penelitian ini menyarankan agar UNFPA tetap melanjutkan bantuannya kepada Tiongkok terkait program lanjutan dari isu populasi disana. Kata kunci: IGO, the United Nations Population Fund, kebijakan kontrol populasi, Tiongkok, peran organisasi, program aksi. ABSTRACT This research aims to know the role of United Nations Population Fund (UNFPA) in the population control policy conducted by the People’s Republic of China (PRC), through two main programs of Country Program for Action Plan (CPAP) 2011-2015. The analytical framework used in this research are population theory, role theory, and family planning concept. Meanwhile, the main data of this research are based on the official report and articles issued by the Chinese government and UNFPA, and also the document of UNFPA-PRC Country Program for Action Plan, 2011-2015. The method of this research is qualitativedescriptive. In this research, author sees that the population control policy conducted by the PRC was used as a preventive step in optimizing the suppression of population growth rates in PRC in order to keep it stable. Through the analysis of international organization, the author argues that UNFPA, as an international aid organization in the sector of population and development, had a significant role in PRC’s success in improving the quality of sexual health services, reproductive rights, and the sustainable development of the country. The roles of UNFPA in the PRC had been conducted suitable with its duties and mandates, and also had successfully been significant in the PRC’s success in improving the population control policy based of its function and goals. This research finds that the roles of UNFPA had been done in giving technical support, advocacy, training capacity building, utilizing research data, etc. The result of this research shows that the role, played by UNFPA, had been dominant as instrument, but not significant as arena, and not at all as independent actor in the implementation of CPAP’s program 2011-2015 in PRC. This research also advises that UNFPA should keep continuing its support to PRC related to advanced program about population issues there. Key words: IGO, the United Nations Population Fund, population control policy, the People’s Republic of China (PRC), role of organization, action plan.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > JZ International relations
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi
Pengguna Deposit: 188564133 . Digilib
Date Deposited: 15 Oct 2018 06:41
Terakhir diubah: 15 Oct 2018 06:41
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33722

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir