UJI RESISTENSI GULMA RUMPUTAN Dactyloctenium aegyptium, Digitaria ciliaris dan Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH (Ananas comosus L.) terhadap HERBISIDA DIURON

MORA SHERE MANURUNG, 1414121151 (2018) UJI RESISTENSI GULMA RUMPUTAN Dactyloctenium aegyptium, Digitaria ciliaris dan Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH (Ananas comosus L.) terhadap HERBISIDA DIURON. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img] File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (85Kb)
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2391Kb)
[img] File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2391Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Gulma seperti D. aegyptium, D. ciliaris dan E. indica merupakan gulma jenis rumput yang tumbuh cukup dominan dan sulit dikendalikan pada tanaman perkebunan nanas di Lampung Tengah. Salah satu pengendalian gulma yang dilakukan yaitu dengan herbisida diuron. Namun, muncul masalah akibat penggunaan herbisida yang terus menerus dalam waktu lama, yaitu resistensi gulma terhadap herbisida. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan kecepatan meracuni, dosis efektif serta mengetahui apakah telah terjadi resistensi gulma D. aegyptium, D. ciliaris dan E. indica terpapar herbisida diuron. Penelitian dilakukan di rumah plastik di lingkungan Perguruan Tinggi AL Madani, Pramuka, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari hingga April 2018, menggunakan rancangan petak terbagi dengan 5 ulangan. Faktor pertama yaitu asal gulma yang diuji terpapar herbisida (A1) dan tidak terpapar herbisida (A2). Faktor kedua yaitu dosis herbisida diuron 0 ; 1.200 ; 2.400 ; 4.800 ; 9.600 ; 19.200 ; 38.400 g/ha.Dilakukan analisis probit terhadap persen keracunan gulma untuk menentukan kecepatan meracuni dan dilakukan analisis probit terhadap bobot kering gulma untuk menentukan dosis efektif. Nilai Nisbah Resistensi (NR) digunakan untuk menentukan status resistensi gulma yang terpapar herbisida yaitu dari perbandingan ED50 gulma terpapar dengan gulma tidak terpapar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Gulma yang telah terpapar diuron memerlukan waktu yang lebih lama untuk teracuni sebesar 50% dengan nilai LT50 (Kecepatan Meracuni) pada dosis 4.800 g/ha gulma D. aegyptium, D. ciliaris , dan E.indica terpapar diuron berturut-turut yaitu 17,55; 6,89; 14,07 hari sedangkan tidak terpapar berturut-turut yaitu 5,96; 7,00; 5,75 hari dengan selisih masing-masing gulma yaitu 11,59; 0,11; 8,32 hari (2) Gulma yang terpapar diuron mati pada dosis yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak terpapar dengan nilai ED50 (Median Efective Dose) gulma D. aegyptium, D. ciliaris , dan E.indica terpapar diuron berturut-turut yaitu 919,73; 335,44; 1442,4 g/ha dan tidak terpapar berturut-turut yaitu 422,58; 278,02; 218,25 g/ha dengan selisih masing-masing gulma yaitu 497,15; 57,42; 1224,15 g/ha (3) Gulma D. aegyptium resistensi rendah terhadap diuron dengan Nilai Nisbah Resistensi (NR) 2,18, gulma D. ciliaris tidak resisten (sensitif) terhadap diuron dengan NR 1,21 dan gulma E. indica resistensi sedang terhadap diuron dengan NR 6,61. Kata kunci : diuron, gulma, herbisida, resistensi.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 188162339 . Digilib
Date Deposited: 22 Oct 2018 07:37
Terakhir diubah: 22 Oct 2018 07:37
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37220

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir