Umar Sabiring, 0813033051 (2014) KEBIJAKAN POLITIK PERDANA MENTERI SUTAN SJAHRIR UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (208Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (408Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (362Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (290Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (114Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (52Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (113Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (55Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (33Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (45Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (108Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (116Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (90Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (373Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (98Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (83Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSRAK KEBIJAKAN POLITIK PERDANA MENTERI SUTAN SJAHRIR UNTUK MEMPEERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI Oleh UMAR SABIRING Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 mendapat ancaman dari dari Belanda yang tidak mengakui proklamsi tersebut, secara militer belanda melakukan penyerangan-penyerangan keberbagai daertah di Indonesia dan selanjutnya menguasai daerah-daerah tersebut. Selain dengan militer Belanda juga memanfaatkan upaya diplomasi sebagai cara untuk menekan pemerintah Indonesia agar mengakui kedudukannya di Indonesia. Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan muncullah berbagai pemikiran dari para pejuang saat itu, dari berbagai pemikiran yang ada mengerucutlah dua opsi perjuangan dalam menghadapi Belanda yaitu perjuangan diplomasi dan masa aksi. Dari kedua opsi diatas pemerintah yang di pelopori Sutan Sjahrir yang pada saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia melakukan perjuangan politik diplomasi hal ini dilakukan karena dalam melakukan kebijakan Diplomasi ini merupakan cara yang paling baik. Jalur ini ditempuh karena memperkirakan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kedua belah pihak. Sjahrir berkesimpulan bahwa Indonesia harus mengakui kekuatan militer sekutu yang jauh lebih unggul. Jika penyelesaian konflik pasca kemerdekaan dilakukan dengan cara-cara militer maka Indonesia tidak akan bisa memenangkan pertempuran-pertempuran karena kelemahan persenjataan yang dimiliki Indonesia pada saat itu. Perjuangan tersebut tidak jarang mendapatkan kritik dan protes keras dari berbagai tokoh . Rumusan masalah masalah dalam penelitian ini adalah Apasaja Kebijakan politik Perdana Menteri Sutan Sjahrir dalam Diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, memaparkan dan menjelaskan Kebijakan politik Perdana Menteri Sutan Sjahrir dalam Diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. peneliti menggunakan metode historis dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan. Sedangkan untuk menganalisis data di gunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil dalam analisis dalam skripsi ini bahwa kebijakan politik Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri Indonesia dalam melakukan kebijakan Diplomasi. Kebijakan yang dilakukan dalam diplomasi pada saat itu ada dua yaitu melakukan sebuah perjanjian perjanjian Lingggarjati dengan melakukan perundingan dengan Belanda. Yang kedua yaitu menghadiri konfrensi inter asi di New Delhi dengan tujuan memperkenalkan negara Indonesia di mata internasional. Jalur diplomasi yang ditempuh ini merupakan cara yang paling baik. karena memperkirakan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kedua belah pihak. Sjahrir berkesimpulan bahwa Indonesia harus mengakui kekuatan militer sekutu yang jauh lebih unggul. Jika penyelesaian konflik pasca kemerdekaan dilakukan dengan cara-cara militer maka Indonesia tidak akan bisa memenangkan pertempuran-pertempuran karena kelemahan persenjataan yang dimiliki Indonesia pada saat itu.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | 258325 . Digilib |
Date Deposited: | 08 Oct 2014 03:13 |
Terakhir diubah: | 08 Oct 2014 03:13 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3843 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |