Wawan Setiawan, 1014071054 (2014) RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max [L] Merr.) PADA BEBERAPA FRAKSI PENIPISAN AIR TANAH TERSEDIA (AVAILABLE SOIL WATER DEPLETION). Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (547Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER LUAR .pdf Download (25Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (99Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (97Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (111Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (1129Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (569Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (1095Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (37Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (35Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (192Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (176Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (115Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (318Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (241Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1344Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (87Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (259Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi penipisan air tanah tersedia (p) terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas kedelai (Glycine max. [L] Merr.). Penelitian ini dilaksanakan di dalam rumah plastik, laboratorium terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan November 2013 sampai dengan Januari 2014. Penelitian ini menggunakan rancangan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan, yaitu faktor I (Fraksi penipisan air tanah tersedia) dan Faktor II (Varietas). Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 taraf, yaitu faktor I terdiri dari P1(0,2), P2(0,4) dan P3(0,6), dan faktor II terdiri dari varietas Wilis (V1), Kaba (V2) dan Tanggamus (V3), dengan ulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 kombinasi satuan percobaan. Pengukuran evapotranspirasi acuan pada P(0,2) dilakukan menggunakan tanaman rumput. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fraksi penipisan (p) dan varietas serta interaksinya tidak berbeda nyata pada semua komponen pertumbuhan dan produksi. Ketiga varietas tanaman tidak mengalami cekaman selama stadia pertumbuhan dan perkembangan sampai panen. Produksi tertinggi berada pada varietas Tanggamus (V3) pada P1(0,2) sebesar 17.86 g/pot dengan total air irigasi sebesar 80.430 ml, diikuti oleh Kaba (V2) pada P1(0,2) 15.23 g/pot dengan total air irigasi 75.800 ml dan Wilis (V1) pada P3(0,6) 14.96 g/pot dengan total air irigasi 75.600 ml. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan air irigasi pada masing-masing varietas sesuai dengan tingkat fraksi penipisan yaitu semakin kecil nilai fraksi penipisan semakin tinggi nilai ETc kecuali pada varietas Wilis (V1). Faktor respon hasil tanaman terhadap air (Ky) lebih besar dari 1 (Ky>1), ini berarti bahwa tanaman kedelai sensitif terhadap kekurangan air. Kata kunci : fraksi penipisan, irigasi, kedelai, dan produksi. Abstract Bahasa Inggris The aims of this research was to find out the effect of available soil water depletion fraction (p) on the growth and yield of three varieties of soybean (Glycine max. [L] Merr.). The research was conducted in the plastic housing, integrated laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Lampung in November 2013 to January 2014. This study used a factorial in a completely randomized design (CRD) with 2 factors, namely factor I (Available soil water depletion) and Factor II (Variety). Each treatment consisted of 3 levels, the first factor consists of P1(0.2), P2(0.4) and P3(0.6), and consists of a variety of factors II Wilis (V1), the Kaba (V2) and Tanggamus (V3), with repeats 3 times in order to obtain 27 combinations of experimental units. Reference evapotranspiration measurements on P(0.2) is done using the grass plant. The results showed that treatment of depletion fraction (p) and the varieties were not significantly different, and their interactions on the growth and production of all components. All three varieties of plants do not experience stress during growth and development stage until harvest. The highest production was in Tanggamus varieties (V3) in P1(0.2) of 17.86 g/pot with a total of 80.430 ml of irrigation water, followed by Kaba (V2) on P1(0.2) 15.23 g/pot with total irrigation water 75.800 ml and Willis (V1) on P3(0.6) 14.96 g/pot with a total of 75.600 ml of irrigation water. From results of the study can conclused that irrigation water demand in each variety according to the rate of depletion fraction ie the smaller the value the higher depletion fraction of the value etc except the Wilis varieties (V1). Crop yield response factor to water (Ky) greater than 1 (Ky> 1), this means that the soybean crop is sensitive to water shortages. Keywords: fraction depletion, irrigation, soybean, and production.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian |
Pengguna Deposit: | 186257 . Digilib |
Date Deposited: | 15 Oct 2014 03:25 |
Terakhir diubah: | 15 Oct 2014 03:25 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3928 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |