Aris Candra Prihantoro, 1014111027 (2014) PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS UDANG WINDU (Penaeus monodon) PADA SISTEM NURSERI. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (49Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (212Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (443Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (467Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERNYATAAN.pdf Download (63Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (45Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (15Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (269Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (21Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (574Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (107Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (16Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK Budidaya udang windu (Penaeus monodon) skala tradisional memiliki kekurangan diantaranya produktifitas tambak yang rendah. Salah satunya disebabkan oleh benur yang ditebar belum mampu menghadapi lingkungan tambak yang fluktuatif. Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan sistem nurseri (pengasuhan) yang dapat meningkatkan kualitas benur dalam hal ukuran dan meningkatkan kemampuan beradaptasi pada lingkungan tambak. Kegiatan nurseri merupakan pemeliharaan benur dari post larva (PL) menjadi gelondong dengan masa pemeliharaan maksimal 14 hari. Nurseri juga dilakukan untuk meminimalisasi variasi pertumbuhan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pertumbuhan dan kualitas gelondong udang windu serta kepadatan optimal yang sesuai dengan lingkungan tambak tradisional di Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur. Perlakuan padat tebar yang digunakan adalah 750 ekor/m2, 1250 ekor/m2, 1750 ekor/m2, dan 2250 ekor/m2 yang dipelihara dalam hapa pada tambak irigasi. Pengamatan kualitas gelondong dilakukan dengan mengamati isi usus, keseragaman, nekrosis, dan penempelan sedangkan pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan mengukur panjang dan berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan padat tebar berbeda nyata pada pertumbuhan berat dan panjang tetapi tidak berbeda nyata pada kelulushidupan. Kualitas gelondong dan pertumbuhan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan kepadatan 750 ekor/m2. Produksi gelondong terbanyak diperoleh dari perlakuan 2250 ekor/m2. Analisis usaha menunjukkan keuntungan tertinggi diperoleh dengan pemeliharaan benur pada kepadatan 1750 ekor/m2. Lingkungan tambak irigasi yang kurang terkontrol hanya mampu memberikan hasil terbaik pada kepadatan 750 ekor/m2 dalam hal pertumbuhan dan kualitas gelondong. Kata kunci: udang windu, nurseri, gelondong, padat tebar, tambak ekstensif ABSTRACT The low productivity during extensive culture of tiger shrimp (Penaeus monodon) may caused by disability to environmental adaptation of shrimp during culture period. Nursery system build up to minimize this constrains and enhances shrimp growth, quality and variation in natural pond system. Nursery system is a method to take care shrimp during post larvae to juvenile size within 14 days. The objective of this research is to measure the growth and the quality of post larvae shrimp during nursery system at different density which is 750; 1250; 1750 and 2250 shrimps/m2, respectively. The observation of juvenile quality was done to observe the digestive tract, weight variation, necrosis, and parasite fouling. In the other side, growth observation was observed by the total length and the body weight. The result showed growth and quality of shrimp significantly differentwithin different density. In contrast survival rate of shrimp in differeny density not significantly different. The density of 750 shrimp/m2 during nursery system in extensive shrimp culture showed optimum in growth and quality. Shrimp production rose optimum size at 2250 shrimp/m2. The simulation of economic analysis of shrimp production showed benefit to farmer in 1750 shrimp/m2 of density. This study support shrimp production in traditional method may increase with nursery system and additional feed in short period (2 weeks). Key words: tiger shrimp, extensive culture, nusery, density, growth
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan |
Pengguna Deposit: | 662713 . Digilib |
Date Deposited: | 20 Oct 2014 02:36 |
Terakhir diubah: | 20 Oct 2014 02:36 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4353 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |