Galang Abdul Gandi, 1015011048 (2014) OPTIMALISASI KAPASITAS ANGKUT DAN PENJADWALAN KERETA API BABARANJANG PT. BUKIT ASAM. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
|
File PDF
1. ABSTRACT.pdf Download (48Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2. ABSTRAK.pdf Download (48Kb) | Preview |
|
|
File PDF
3. COVER DALAM.pdf Download (212Kb) | Preview |
|
|
File PDF
4. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (407Kb) | Preview |
|
|
File PDF
5. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (416Kb) | Preview |
|
|
File PDF
6. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (228Kb) | Preview |
|
|
File PDF
7. RIWAYAT HIDUP.pdf Download (113Kb) | Preview |
|
|
File PDF
8. PERSEMBAHAN.pdf Download (31Kb) | Preview |
|
|
File PDF
9. MOTO.pdf Download (51Kb) | Preview |
|
|
File PDF
10. SANWACANA.pdf Download (50Kb) | Preview |
|
|
File PDF
11. DAFTAR ISI.pdf Download (46Kb) | Preview |
|
|
File PDF
12. DAFTAR TABEL.pdf Download (24Kb) | Preview |
|
|
File PDF
13. DAFTAR GAMBAR.pdf Download (24Kb) | Preview |
|
|
File PDF
14. BAB I.pdf Download (32Kb) | Preview |
|
|
File PDF
15. BAB II.pdf Download (463Kb) | Preview |
|
|
File PDF
16. BAB III.pdf Download (133Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1102Kb) |
||
|
File PDF
18. BAB V.pdf Download (71Kb) | Preview |
|
|
File PDF
19. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (45Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK Bandar Lampung sebagai kota yang dilalui kereta Babaranjang PT. Bukit Asam, Persero, Tbk. mendapatkan keuntungan Pendapatan Asli Daerah (PAD)yang dibayar oleh PT. BA. Namun dampak yang ditimbulkan yaitu kemacetan yang diakibatkan panjangnya gerbong kereta dan hampir semua jalan rel yang dilewati merupakan perlintasan sebidang yang mana rawan akan kecelakaan lalu lintas terlebih jika kereta api melintas pada saat jam sibuk (Peak Time). Berangkat dari permasalahan tersebut perlu dilakukan kajian optimalisasi dan penjadwalan angkutan kereta Babaranjang. Analisis optimalisasi kapasitas angkut dan penjadwalan menggunakan data-data sekunder berupa annual reports PT. BA dari tahun 2010-2013, data S.O.P 2013 angkutan batu bara. Analisis ini dilakukan dengan cara mengoptimalisasi kapasitas angkut, memeriksa kapasitas lintas jalan rel, menentukan headway maksimum, menghitung penelusuran perjalanan kereta, dan merencanakan penjadwalan dan grafik perjalanan kereta api (Gapeka). Kapasitas angkut kereta api Babaranjang dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jumlah gerbong dan kebutuhan frekuensi kereta. Kapasitas angkut yang paling optimal adalah rangkaian kereta api dengan jumlah gerbong 60, kapasitas angkutan 3000 ton, dan kebutuhan frekuensi kereta api sebanyak 21 perjalanan/hari. Berdasarkan penjadwalan kereta yang dilakukan didapat durasi perjalanan kereta api rata-rata 14,9 jam, waktu tunggu rata-rata 64 menit, dan waktu tunggu terpanjang kereta api selama 107 menit. Kata kunci : optimalisasi, kapasitas angkut, penjadwalan, kereta ABSTRACT Bandar Lampung as a city that crossed by Babaranjang PT . Bukit Asam, Persero Tbk . getting the benefit local revenue which is paid by PT. BA. However, the impact caused the length of carriages and almost all the railroads that passed were prone to traffic accidents, especially during peak hours. Based on these problems necessary to study the optimization and scheduling trains Babaranjang. Analysis and optimization of transport capacity and scheduling using secondary data of annual reports PT . BA periods 2010-2013, the data SOP 2013 coal transportation. This analysis is done by optimizing the transport capacity, checking the railway line capacity, determining the maximum headway, calculating tracking train travel , and scheduling plan and chart a train trip. Babaranjang railway transport capacity is affected by two variables, they are the number of train carriages and frequency requirements. The most optimal transport capacity is using 60 of railway carriages, 3000 tons of loading capacity, and 21 trips/day of frequency needs. Based on train scheduling, average train trip duration is 14.9 hours, average waiting time is 64 minutes, and the longest waiting time train is 107 minutes. Keywords : optimization, transport capacity, scheduling, train
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Sipil |
Pengguna Deposit: | 001386 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Oct 2014 04:01 |
Terakhir diubah: | 29 Oct 2014 04:01 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4910 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |