REPRESENTASI GERAKAN PEREMPUAN BRITANIA RAYA TAHUN 1903-1928 DALAM FILM SUFFRAGETTE

CHRISTINE APRILYA NAINGGOLAN, 1516071111 (2019) REPRESENTASI GERAKAN PEREMPUAN BRITANIA RAYA TAHUN 1903-1928 DALAM FILM SUFFRAGETTE. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (153Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Partisipasi antara laki-laki dan perempuan dalam parlemen di Britania Raya mengalami kesenjangan. Sejak 1928 hingga 2015, hanya 451 perempuan yang berhasil menjadi anggota parlemen dan 2 perempuan menjadi perdana menteri. Pada tahun 2015, terdapat sebuah film perjuangan perempuan terhadap hak suara yang terjadi pada tahun 1903-1928, berjudul Suffragette. Peneliti menganalisis representasi gerakan perempuan Britania Raya pada tahun 1903-1928 dalam film tersebut. Metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan alur induktif. Penelitian melewati dua tahap analisis, yakni analisis semiotika dan analisis data interaktif. Dua konsep yang digunakan dalam menemukan representasi ialah feminisme liberal dan gerakan politik. Hasil analisis menemukan adanya representasi gerakan perempuan di Britania Raya tahun 1903-1928 dalam film Suffragette yang ditunjukkan melalui bentuk ketidakadilan seperti kekerasan fisik, jam kerja lebih banyak namun upah lebih sedikit, dan tidak adanya hak suara bagi perempuan. Ketidakadilan yang terjadi menimbulkan gerakan dari kaum perempuan yang bersifat militan dan non militan demi mendapatkan hak politik yang setara antara laki-laki dan perempuan. Hasil analisis ini menyatakan bahwa film Suffragette merupakan media komunikasi global yang bertujuan menyebarkan nilai-nilai feminisme liberal dan gerakan politik agar menjadi bagian dari agenda internasional Kata Kunci: Suffragette, Film, Semiotika, Gerakan Politik, Feminisme Liberal. Hak Suara Perempuan There is gap between men and women participation in British Parliament. Since 1928 until 2015, only 451 women have ever been in parliament and 2 women as minister prime. In 2015, there is a movie about women’s struggle for voting rights that occurred in 1903-1928, titled Suffragette. Researcher analyzed the representation of British Women movement in the movie. Qualitative approach with inductive writing process and two stages of analysis, namely semiotics and interactive data are used as the method of analysis. Two concepts to find the representation are liberal feminism and political movement. The finding from these researched are the representation of British Women’s Movement in 1903-1928 in Suffragette movie which was shown by the injustice as physical violence, more working time with fewer wage, and no voting rights for women. The injustice emerged movement from women that was militant and non-militant and fighted for political rights and equality between men and women. This analytical result reveals Suffragette movie is a global communication media that serve purposes of spreading liberal feminism values and political movement in order to be a part of international agenda. Keyword: Suffragette, Movie, Semiotics, Political Movement, Liberal Feminism, Women’s vote.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > H Social Sciences (General)
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 15 Mar 2022 01:34
Terakhir diubah: 15 Mar 2022 01:34
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54590

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir