Geraldo Marcellino, 1516071050 (2019) KEPENTINGAN SUDAN SELATAN PASCA REFERENDUM DISINTEGRASI DI TAHUN 2011. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (50Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2418Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2020Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Sudan dan Sudan Selatan pada awalnya merupakan satu negara. Akibat tingginya instensitas konflik di antara kedua negara tersebut, maka pada akhirnya Sudan Selatan memilih untuk melakukan disintegrasi. Akan tetapi, meskipun Sudan Selatan berhasil memisahkan diri, mereka tetap menghadapi berbagai permasalahan sebagai negara baru. Berbagai konflik dan juga krisis di bidang ekonomi, militer, dan juga politik masih tetap terjadi dan juga kekurangan untuk memnuhi kebutuhan masyarakatnya menjadikan Sudan Selatan khawatir akan kestabilitas dan juga kedaulatan negaranya. Oleh karena itu, untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada maka Sudan Selatan membuat kerjasama dengan Negara-negara lain dengan cara memanfaatkan sumber daya minyak bumi yang menjadi pemasukan tertinggi mereka. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan dengan mengacu pada konsep kepentingan nasional, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sudan Selatan mendapatkan keuntungan berdasarkan faktor ekonomi, faktor keamanan, dan juga faktor politik. hal ini didasari pada indikator yang dikemukakan oleh Donald. E. Nuechterlein. Kata kunci : Kepentingan Nasional, Sudan Selatan, Disintegrasi, Comprehensive Peace Agreement Sudan and South Sudan were originally one country. Due to the high intensity of conflict between the two countries, South Sudan finally chose to disintegrate. However, even though South Sudan managed to separate themselves, they still faced various problems as a new nation. Conflicts as well as crises in the economic, military and political sectors still occur and the shortcomings to meet the needs of the people make South Sudan worry about the stability and sovereignty of the country. Therefore, to cover up the shortcomings that existed, South Sudan made cooperation with other countries by utilizing petroleum resources which became their highest income. By using qualitative research methods and by referring to the concept of national interest, the results of this study indicate that South Sudan benefits from economic, security and political factors. this is based on the indicators put forward by Donald. E. Nuechterlein. Keywords: National Interest, South Sudan, Disintegration, Comprehensive Peace Agreement
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > H Social Sciences (General) |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 17 Mar 2022 05:29 |
Terakhir diubah: | 17 Mar 2022 05:29 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54718 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |