BAYU SAPUTRA, 1214131018 (2019) ANALISIS STRUKTUR BIAYA, PENDAPATAN USAHATANI DAN PEMASARAN MENTIMUN DI KECAMATAN WAY SULAN, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK (INDONESIA _ INGGRIS).pdf Download (11Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3224Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2828Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya, pendapatan usahatani mentimun dan efisiensi pemasaran mentimun di Kecamatann Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan. Lokasi penelitian di Desa Purwodadi dan Desa Karang Pucung di Kecamatan Way Sulan. Responden dalam penelitian ini adalah 58 petani mentimun dengan menggunakan simple random sampling dan 80 pedagang dengan menggunakan metode snowball. Untuk menjawab tujuan penelitian pertama menggunakan analisis usahatani dan tujuan kedua menggunakan struktur dan marjin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan biaya tenaga kerja merupakan biaya terbesar dalam usahatani mentimun yaitu sebesar 52,61% dari total biaya, diikuti biaya pupuk kimia sebesar 14,98%. Pendapatan usahatani mentimun adalah Rp 7.155.054,93/ha. Terdapat 2 saluran pemasaran mentimun di Kecamatan Way Sulan. Struktur pemasaran mentimun di Kecamatan Way Sulan adalah struktur pasar yang oligopsonik atau pasar tidak bersaing sempurna. Pemasaran mentimun di Kecamatan Way Sulan belum efisien. Kata kunci: biaya, pendapatan, pemasaran, usahatani mentimun. This research aims to analyze cost structure, farming income and, marketing efficiency of cucumber in Way Sulan Distrct, South Lampung Regency. Research locations were Purwodadi Village and Karang Pucung Village in Way Sulan District. Respondents were 58 cucumber farmers chosen using simple random sampling and 80 cucumber merchants chosen using snowball method. To answer the first objective used farm analysis and the second objective used structure and marketing margin. The results showed that labor cost is the largest cost in cucumber farming, which amounted to 52.61% of the total cost, followed by chemical fertilizer costs of 14.98%. The income of cucumber farming is Rp 7,155,054.93 / ha. There are 2 marketing channels of cucumbers in Way Sulan District. The marketing structure of cucumbers in Way Sulan District is a market structure that is oligopsonistic or imperfect competitive market. Marketing of cucumbers in Way Sulan District is not yet efficient. Keywords: cost, income, marketing, cucumber farming.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Budidaya tanaman |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agribisnis |
Pengguna Deposit: | UPT . Rukiah |
Date Deposited: | 17 Mar 2022 05:52 |
Terakhir diubah: | 17 Mar 2022 05:52 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54809 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |