Imelda Pratiwi Putri, 1514131132 (2019) ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN GUNUNG ALIP KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (52Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1612Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1530Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Bawang merah adalah salah satu komoditas pertanian tidak bersubtitusi. Penulis tertuju pada komoditas bawang karena banyaknya keluhan masyarakat terkait dengan fluktuasi harga bawang merah dan ketersediaannya yang terbatas, terutama pada hari libur keagamaan dan akhir tahun. Selain itu, ketersediaan faktor produksi juga sering dikeluhkan oleh petani. Kecamatan Gunung Alip merupakan salah satu kecamatan yang memiliki produksi bawang terbesar di Kabupaten Tanggamus, tetapi produktivitasnya lebih kecil dari kecamatan lainnya yang memiliki produksi lebih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan pertanian, efisiensi teknis, efisiensi alokasi, dan efisiensi ekonomi pertanian bawang merah pada musim tanam ke tiga di Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus. Pengumpulan data dilakukan dari Maret hingga April 2019. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Gunung Alip dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Gunung Alip adalah daerah yang memiliki luas panen dan produksi bawang merah terbesar di Kabupaten Tanggamus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus karena semua populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian menyatakan bahwa usahatani bawang merah efisien secara teknis, alokatif, dan ekonomi. Penghasilan dari biaya tunai dan biaya total yang diperoleh petani adalah Rp. 56.773.414,27 per hektare dan Rp. 56.773.414,27 dengan R / C atas biaya tunai 2,60 dan R / C atas total biaya 2,16 . Kata kunci: pendapatan, efisiensi produksi, usahatani bawang merah Shallots are one of the unsubstituted agricultural commodities. The author is drawn to the onion commodity because of the many public complaints related to fluctuations in the price of shallots and their limited availability, especially on religious holidays and year-end. In addition, the availability of production factors is also often complained by farmers. Gunung Alip District is one of the districts that has the largest onion production in Tanggamus District, but its productivity is smaller than other districts that have lower production. The purpose of this study was to analyze agricultural income, technical efficiency, allocation efficiency, and economic efficiency of shallot agriculture in third season in gunung alip district, tanggamus district. data collection was carried out from March to April 2019. The research location was in Gunung Alip Subdistrict with the consideration that Gunung Alip Subdistrict is the area that has the largest area of harvest and onion production in Tanggamus Regency. Data collection was carried out using a questionnaire. Sampling is done by census method because all populations are sampled. The results stated that the onion farming was technically, allocatively, and economically efficient. Income from cash costs and total costs obtained by farmers is Rp. 65,150,679.27 and Rp. 56,773,414.27 per hectare with R / C over cash costs 2.60 and R / C over total costs 2.16 Key words : income, production efficiency, shallots farming
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agribisnis |
Pengguna Deposit: | UPT . Rukiah |
Date Deposited: | 17 Mar 2022 07:47 |
Terakhir diubah: | 17 Mar 2022 07:47 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55044 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |