WINDA YULIA NINGTYAS, 1517021104 (2019) POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL GANGGANG MERAH (Eucheuma cottonii L.), LAMUN (Enhalus acoroides L.) DAN TAURIN TERHADAP RESPON HISTOPATOLOGI SERTA KADAR MALONDIALDEHID OTAK MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI GLIFOSAT. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (832Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2227Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2228Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Glyphosate is a widely used organophosphate herbicide. The use of glyphosate leaves a residue that can danger the farmers and consumers because it can trigger oxidative stress. The aim of this study was to investigate the protective role of seagrass (Enhalus acoroides L.) extract, macroalgae (Eucheuma cottonii L.) extract and taurine to histopathological response and malondialdehyde (MDA) levels of mice brain against glyphosate. The Deutschland Denken Yoken (DDY) strains mice were randomly divided into five groups for 7 and 14 days treatment : Group I received food and drink until the end of the study, Group II received glyphosate at a dose of 13,225mg/BW/each 2 days until the end of the study, Group III received seagrass extract (8,4mg/BW/day) and glyphosate, Group IV received red algae extract (15,86mg/BW/day) and glyphosate, Group V received taurine (15,6mg/BW/day) and glyphosate. The results showed that the administration of both methanol extract of seagrass, red algae, and also taurine were able to restore brain tissue of male mice from damage caused by glyphosate induction (p<0.05). Keywords: antioxidant, glyphosate, red algae, seagrass, and taurine Glifosat adalah herbisida organopospat yang banyak digunakan di dunia. Penggunaan glifosat meninggalkan residu yang dapat meracuni petani maupun konsumen karena dapat memicu terjadinya stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi antioksidan dari ekstrak metanol lamun (Enhalus acoroides L.) dan alga merah (Eucheuma cottonii L.) serta taurin pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi glisofat yang dilihat pada kadar malondialdehyde (MDA) serta jaringan otak. Hewan uji yang digunakan yaitu 25 ekor mencit jantan galur Deutschland Denken Yoken (DDY) berumur 3-4 bulan dengan berat badan 30-35 gram yang didapat dari Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV), Lampung. Mencit dibagi dalam 5 kelompok perlakuan 7 dan 14 hari dengan: (Kelompok 1) diberi pakan dan minum hingga akhir penelitian, (Kelompok 2) diinduksi glifosat 13,225 mg/35mgBB/2 hari secara intraperitonial (IP), (Kelompok 3) diinduksi lamun 8,4 mg/35mgBB/hari dan glifosat, (Kelompok 4) diinduksi alga merah 15,96 mg/BB/hari dan glifosat (Kelompok 5) diinduksi taurin 15,6mg/35mgBB/hari dan glifosat. Pemberian ekstrak metanol lamun, alga merah, dan taurin mampu memulihkan kembali jaringan otak mencit jantan dari kerusakan akibat induksi glisofat (p<0.05). Kata kunci : antioksidan, lamun, ganggang merah, glifosat, dan taurine.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > QH Natural history > QH301 Biology |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 19 Mar 2022 16:57 |
Terakhir diubah: | 19 Mar 2022 16:57 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55199 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |