FIRMANSYAH KOTTO, 1514121009 (2019) INVENTARISASI KLON UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI EMPAT WILAYAH PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (38Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1223Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (967Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) atau singkong merupakan salah satu tanaman penting sebagai sumber bahan baku untuk food, feed, fuel, fibre, dan pharmacy. Potensi demikian harus diimbangi dengan pemuliaan tanaman dimulai dengan inventarisasi klon sebagai tetua potensial. Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan plasma nutfah dari genotipe klon- klon ubi kayu di wilayah Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mendeskripsikan karakteristik agronomi klon ubi kayu yang terdapat di empat wilayah Provinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan pada awal November 2018 sampai dengan akhir Juni 2019 di empat wilayah Provinsi Lampung yaitu Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Lampung Timur. Penelitian menggunakan metode judgemental sampling sebagai penetapan wilayah survei serta sampel tanaman dan metode accidental sampling sebagai penentuan petani Firmansyah Kotto yang dijadikan sumber data ataupun informasi. Klon ubi kayu Mantri, Roti, Garuda, NN-1, UJ3, UJ5, Klenteng, BW1, Bayeman, Ketan, Melati, Mentega, Kuning, Manggu, Melati, Buto ijo, Manalagi ,yang ditemukan telah dilakukan inventarisasi dan karakterisasi. Hasil karakterisasi pada setiap klon yang ditemukan di empat wilayah Provinsi Lampung terdapat perbedaan karakteristik agronomi yang meliputi karakteristik kualitatif yaitu perbedaan warna pucuk daun, tangkai daun, daun, batang, korteks batang, kulit ubi, korteks ubi, daging ubi dan bentuk ubi. Sedangkan karakter kuantitatif terdapat perbedaan jumlah lobus berjumlah 6- 9 lobus, tinggi tanaman terkecil pada klon UJ5 Lampung Selatan sebesar 94 cm dan terbesar pada klon Roti di Bandar Lampung sebesar 315 cm, diameter batang terkecil pada klon Klenteng di Lampung Selatan sebesar 1,33 cm dan terbesar 3,15 cm pada klon Melati Lampung Timur, kadar pati terkecil pada klon Manalagi di Lampung Timur sebesar 7,71% dan terbesar pada klon Manggu di Lampung Timur sebesar 19,47% dan kadar asam sianida terkecil pada klon Mentega di Lampung Selatan sebesar 5,4 ppm dan terbesar pada klon Buto Ijo di Lampung Timur sebesar 41,8 ppm. Kata kunci : inventarisasi, karakteristik agronomi, klon, pemuliaan ubi kayu, Cassava (Manihot esculenta Crantz) is one of the important plants as a source of raw materials for food, feed, fuel, fiber, and pharmacy. This potential should be followed by plant breeding started from the inventorization of clones as potential parents. Inventorization is an activity to collect germplasm of cassava clones in Lampung Province. This research was aimed to inventorize and describe the agronomic characteristics of cassava clones. It was conducted during November 2018 until the end of June 2019 in four Lampung Province regions consisting of Bandar Lampung City, South Lampung Regency, Pesawaran, and East Lampung. Judgmental sampling method was used as the determination of survey and accidental sampling method as the determination of farmers as data or information sources. Clones Mantri, Roti, Garuda, NN-1, UJ3, UJ5, Klenteng, BW1, Bayeman, Ketan, Melati, Mentega, Kuning, Manggu, Melati, Buto Ijo, Manalagi, have been identified and characterized. The results showed that there were different agronomic characteristics such as qualitative characteristics, namely color of apical leaves, petiole, leaf, stem, stem cortex, external of root, root cortex, root pulp and cassava shape, as well as in the quantitative characteristics the number of lobes numbering 6-9 lobes. The shortest plant was found in UJ5 clone in South Lampung with height of 94 cm while the longest was Roti clone in Bandar Lampung with height of 315 cm. The smallest stem diameter was Klenteng clone in South Lampung at 1,33 cm and the largest was Melati clone in East Lampung at 3,15 cm. The lowest starch content was in Manalagi clone in East Lampung at 7,71% and the highest was in Manggu clone in East Lampung at 19,47% and the lowest level of cyanide acid was Mentega clone in South Lampung at 5,4 ppm and the highest was Buto Ijo clone in East Lampung at 41,8 ppm. Keywords: agronomic characteristics, breeding cassava, clones, germplasm,
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 22 Mar 2022 04:28 |
Terakhir diubah: | 22 Mar 2022 04:28 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55290 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |