MUHAMMAD ASEP AWALUDIN, 1514121124 (2019) PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH PEPAYA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2709Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2608Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pepaya merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan C. gloeosporioides secara in-vitro dan intensitas penyakit antraknosa pada buah pepaya (Carica papaya L.) secara in-vivo. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas tujuh perlakuan dan empat ulangan. Setiap perlakuan dilakukan secara duplo (dua set). Penelitian dilakukan dengan dua tahap, yaitu uji ekstrak daun pepaya terhadap penghambatan pertumbuhan jamur C. gloeosporioides secara in-vitro dan uji ekstrak daun pepaya terhadap intensitas penyakit antraknosa pada buah pepaya secara in-vivo. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam selanjutnya nilai tengah dibandingkan dan diuji dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5% dan uji polinomial pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang nyata dari ekstrak daun pepaya dan fungisida sintetik dalam Muhammad Asep Awaludin menghambat pertumbuhan koloni C. gloeosporioides, keterjadian penyakit, dan laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya. Ekstrak daun pepaya menunjukan pola yang linier dari hasil uji polinomial terhadap diameter koloni C. gloeosporioides dan laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya. Pola linier menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi daya hambat ekstrak daun pepaya semakin kuat terhadap pertumbuhan koloni jamur C. gloeosporioides dan laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya. Ekstrak daun pepaya menghambat pertumbuhan koloni jamur C. gloeosporioides pada 2 sampai 7 hsi (hari setelah inokulasi), keterjadian penyakit pada 5 dan 6 hsa (hari setelah aplikasi), maupun laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya. Tetapi ekstrak daun pepaya tidak menghambat kerapatan spora, perkecambahan spora, dan keparahan penyakit. Kata kunci: Colletotrichum gloeosporioides, fungisida nabati, laju perkembangan, keparahan, keterjadian.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 22 Mar 2022 04:40 |
Terakhir diubah: | 22 Mar 2022 04:40 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55304 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |