PENGARUH PUPUK HAYATI DAN PUPUK LENGKAP ALKALIS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN BAWANG MERAH( Allium ascalonicum L.) DI LABORATORIUM LAPANGAN TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

CHINTARA ANDINI DHANISTIA, 1314121027 (2019) PENGARUH PUPUK HAYATI DAN PUPUK LENGKAP ALKALIS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN BAWANG MERAH( Allium ascalonicum L.) DI LABORATORIUM LAPANGAN TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (9Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (894Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (895Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Respirasi tanah adalah proses evolusi CO2 dari tanah ke atmosfer, terutama dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Mikroorganisme dalam setiap aktifitasnya membutuhkan O2 atau mengeluarkan CO2 yang dijadikan dasar untuk pengukuran respirasi tanah. Hal ini dipengaruhi tidak hanya oleh faktor biologis (vegetasi, mikroorganisme) dan faktor lingkungan (antara lain suhu, kelembaban, pH), tetapi juga oleh faktor buatan manusia. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan laju respirasi tanah salah satunya adalah dengan pemupukan, Dengan pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis. Perlakuan pemberian pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis diharapkan mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk hayati dan aplikasi pupuk pelengkap terhadap aktivitas mikroorganisme tanah, dalam hal ini respirasi tanah. Penelitian ini dilaksanakan Chintara Andini Dhanistia di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, pada bulan Juli-September 2017 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu pemberian pupuk hayati terdiri dari perlakuan tanpa pupuk hayati (H0) dan diberi pupuk hayati (H1), dan perlakuan konsentrasi pupuk pelengkap terdiri dari perlakuan tanpa pupuk pelengkap (P0), konsentrasi 0,5 g L-1 (P1), 1 g L-1 (P2) dan 1,5 g L -1 (P3) pupuk pelengkap. Data yang diperoleh diuji homogenitas ragamnya dengan uji Barlett dan aditivitasnya dengan uji Tukey. Data dianalisis dengan ANARA dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan pupuk hayati 10 ml L- 1 menghasilkan laju respirasi yang lebih tinggi daripada tanpa pemberian pupuk hayati pada pengamatan 32 HST dan 86 HST. Perlakuan konsentrasi pupuk pelengkap berpengaruh nyata terhadap respirasi tanah pada pengamatan 32 HST dan 86 HST , nilai respirasi tertinggi pada pengamatan 32 HST dan 86 HST terdapat pada perlakuan P2 (2 g L-1 ) dan P3 (3 g L -1 ) terendah pada perlakuan P0 (0 g.L-1 ) dan P1 (1 g.L-1 ). Tidak terdapat interaksi antara pupuk hayati dan pupuk pelengkap pada pengamatan respirasi tanah pada pengamatan 32 HST dan 86 HST. Kata kunci: Pupuk hayati, pupuk pelengkap, respirasi tanah

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 23 Mar 2022 06:56
Terakhir diubah: 23 Mar 2022 06:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55502

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir