LINA NUR HAYATI, 1214121110 (2019) IDENTIFIKASI DAN UJI KEMAMPUAN JAMUR Trichoderma spp. SEBAGAI AGEN ANTAGONIS JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus (Sw.) Overh) DAN PLANT GROWTH PROMOTING FUNGI (PGPF). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (117Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (889Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (890Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Salah satu penyebab menurunnya produktivitas tanaman karet di Indonesia yaitu penyakit jamur akar putih (Rigidoporus microporus (Sw.) Overh). Pengendalian yang umum dilakukan adalah penggunakan fungisida kimia sintetik. Akan tetapi aplikasi fungisida sintetik yang dilakukan secara intensif menyebabkab keracunan bagi pengguna, pencemaran lingkungan, dan resistensi pada patogen. Pengendalian penyakit tanaman dengan menggunakan mikroba antagonis seperti Trichoderma spp. dapat mengurangi penggunaan dari pestisida kimia sintetik. Selain itu, beberapa penelitian mengungkapkan kemampuan Trichoderma spp. mampu memacu pertumbuhan tanaman dengan memproduksi Indole Asetic Acid (IAA), sehingga tanaman memiliki pertumbuhan yang lebih baik. Lina Nur Hayati Penelitian ini menggunakan 7 isolat Trichoderma spp. sebagai perlakuan. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Uji pertumbuhan, kerapatan spora, dan viabilitas masing-masing terdiri dari 7 isolat uji dengan 3 ulangan. Uji antagonis terdiri dari 7 isolat uji dan 1 kontrol dengan masing�masing 3 ulangan. Pengujian PGPF terdiri dari 7 isolat uji dan 1 kontrol dengan masing-masing 5 ulangan. Data penelitian dianalisis ragam dan apabila terdapat perbedaan yang nyata maka diuji lanjut dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test pada taraf α = 5%. Identifikasi secara molekuler menunjukkan bahwa isolat T1, T2, T4, TK1 dan TK3 merupakan spesies T. asperellum, isolat T3 merupakan spesies T. longibrachiatum, dan TK2 merupakan spesies T. reesei. Pengujian antagonis menunjukkan ketujuh isolat Trichoderma spp. mempunyai kemampuan dalam menekan pertumbuhan R. microporus, isolat T3 (T. longibrachiatum) menunjukkan persentase penghambatan yang paling tinggi sebesar 87,59%. Pengujian PGPF menunujukkan kemampuan ketujuh isolat beragam dalam memacu pertumbuhan tanaman dari variabel yang diamati, isolat yang terbaik dalam memacu pertumbuhan tanaman yaitu isolat T4 (T. asperellum). Kata kunci : antagonis, karet, kerapatan spora, molekuler, pgpf, Trichoderma spp. ,viabilitas
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 25 Mar 2022 07:02 |
Terakhir diubah: | 25 Mar 2022 07:02 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55798 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |