PERBAIKAN MUTU BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MELALUI INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN BEBERAPA TARAF DOSIS PUPUK MAJEMUK (MAKRO DAN MIKRO)

MASNUR PERMATA YANSYAH, 1514121214 (2019) PERBAIKAN MUTU BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MELALUI INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN BEBERAPA TARAF DOSIS PUPUK MAJEMUK (MAKRO DAN MIKRO). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (86Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1230Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1231Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Terbatasnya lahan yang subur, menyebabkan pengembangan kelapa sawit dilakukan pada lahan marginal. Pemupukan majemuk (makro dan mikro) bagi tanaman adalah cara untuk mengatasi kendala ketersediaan unsur hara di lahan marginal, akan tetapi hal ini masih kurang mendukung karena sifat tanah marginal juga mampu menjerap unsur hara mikro dan mikro. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan teknologi yang mampu meningkatkan efisiensi pemupukan, salah satu teknologi itu adalah penggunaan fungi mikoriza arbsukular (FMA). FMA mampu meningkatkan efisiensi pemupukan dengan cara memperluas jangkauan akar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan : (1) apakah inokulasi FMA dapat meningkatkan petumbuhan bibit kelapa sawit, (2) Dosis pupuk majemuk yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit, (3) Apakah pertumbuhan bibit ii Masnur Permata Yansyah terhadap pemberian FMA dipengaruhi oleh pupuk majemuk, dan (4) dosis pupuk majemuk terbaik untuk penggunaan FMA dan tanpa FMA. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah faktorial (2 x 5) dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah inokulasi mikoriza (M). Faktor kedua adalah dosis pupuk majemuk (F) Perlakuan diterapkan pada setiap satuan percobaan menurut rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS). Pemisahan nilai tengah diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon bibit kelapa sawit terhadap inokulasi FMA ditentukan oleh dosis pupuk majemuk yang didukung oleh data tinggi tanaman, luas daun, bobot basah tajuk, dan bobot kering tajuk. Dosis pupuk majemuk terbaik pada bibit yang diinokulasikan dengan FMA adalah 500 mg/polibag, sedangkan dosis pupuk terbaik untuk bibit tanpa FMA adalah 1.000 mg/polibag. Kata Kunci : Elaeis guineensis Jacq., Fungi Mikoriza Arbuskular Pertumbuhan, Pupuk Majemuk

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 25 Mar 2022 07:04
Terakhir diubah: 25 Mar 2022 07:04
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55814

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir