PEWARISAN RESISTENSI GULMA Asystasia gangetica DAN Eleusine indica PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAMPUNG SELATAN TERHADAP HERBISIDA GLIFOSAT

NI WAYAN CHINTIA NOVA, 1514121028 (2019) PEWARISAN RESISTENSI GULMA Asystasia gangetica DAN Eleusine indica PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAMPUNG SELATAN TERHADAP HERBISIDA GLIFOSAT. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
FIle PDF
ABSTRAK.pdf

Download (166Kb) | Preview
[img] FIle PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2132Kb)
[img]
Preview
FIle PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2133Kb) | Preview

Abstrak

Di perkebunan kelapa sawit Lampung Selatan, herbisida glifosat telah lama dan rutin digunakan untuk mengendalikan gulma sejak tahun 1980. Penggunaan herbisida yang sama, baik dari segi bahan aktif maupun cara kerja yang dilakukan secara berulang-ulang dalam periode yang lama pada suatu areal menjadi satu faktor pemicu terjadinya dominansi populasi gulma resisten herbisida. Gulma yang bertahan setelah aplikasi herbisida umumnya memiliki gen ketahanan yang diwariskan kepada keturunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat resisten pada gulma Asystasia gangetica dan Eleusine indica yang terpapar herbisida glifosat diwariskan atau tidak kepada keturunannya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung dan rumah plastik di area Perguruan Tinggi Al-Madani, Bandar Lampung. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 5 ulangan. Faktor pertama sebagai petak utama adalah asal gulma, yaitu keturunan gulma terpapar yang didapatkan dari pengujian resistensi tahap 1 dan keturunan gulma yang tidak terpapar herbisida glifosat. Faktor kedua Ni Wayan Chintia Nova sebagai anak petak yaitu taraf dosis herbisida glifosat 0, 480, 960, 1.920 dan 3.840 g/ha. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai LT50 (Median Lethal Time) gulma A. gangetica terpapar glifosat yaitu 9 – 44 HSA dan E. indica 9 – 15 HSA, sedangkan gulma A. gangetica tidak terpapar glifosat yaitu 7 – 13 HSA dan E. indica 4 – 7 HSA. Hal ini menunjukkan bahwa gulma yang telah terpapar glifosat memerlukan waktu yang lebih lama untuk teracuni sebanyak 50%. Nilai ED50 (Median Effective Dose) gulma A. gangetica terpapar glifosat yaitu 288,94 dan E. indica 426,29 g/ha, sedangkan gulma A. gangetica dan E. indica tidak terpapar memiliki nilai ED50 yang sama yaitu 80,04 g/ha. Nilai Nisbah Resistensi (NR) gulma A. gangetica terpapar glifosat yaitu 3,61 dan E. indica 5,33 sehingga digolongkan sebagai resistensi rendah dan sifat resisten pada gulma A. gangetica dan E. indica diwariskan dari tetua kepada keturunan hasil perbanyakan generatif (reproduksi seksual). Kata kunci: glifosat, gulma, resistensi

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 25 Mar 2022 07:38
Terakhir diubah: 25 Mar 2022 07:38
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55868

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir