PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA (STUDI PENETAPAN PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH NOMOR 11/Pdt/P/2015/PN.GS)

Dewi Nurhalimah, 1512011065 (2019) PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA (STUDI PENETAPAN PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH NOMOR 11/Pdt/P/2015/PN.GS). Fakultas Hukum, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (21Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1054Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (940Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pengangkatan anak atau adopsi adalah suatu perbuatan hukum yang mengalihkan seorang anak dari lingkungan kekuasaan orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut kedalam lingkungan keluarga orang tua angkat. Adopsi tersebut pada akhirnya akan mempunyai akibat-akibat yang mungkin terjadi di kemudian hari, oleh karena itu harus dilakukan melalui lembaga pengadilan untuk memperoleh legalitas hukum dan dokumen hukum seperti contohnya Penetapan Pengadilan Negeri Gunung Sugih Nomor 11/Pdt/P/2015/PN.GS. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah syarat dan prosedur pengangkatan anak” serta “Bagaimanakah akibat hukum dari penetapan Pengadilan Negeri Gunung Sugih Nomor 11/Pdt/P/2015/PN.GS”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah menggunakan pendekatan yuridis normatif. Data dan sumber data diperoleh dari data sekunder. Pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi dokumen. Metode pengolahan data dilakukan dengan pemeriksaan data, rekonstruksi data, dan sistematisasi data, yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses dan prosedur pelaksanaan pengangkatan anak pada Penetapan Pengadilan Negeri Gunung Sugih Nomor 11/Pdt/P/2015/PN.GS terdapat beberapa persyaratan yang tidak terpenuhi yaitu umur pemohon yang tidak sesuai dengan undang-undang dan tidak adanya SKCK. Menurut penulis, Hakim tetap mengabulkan permohonan tersebut karena Hakim lebih melihat aspek kemanusiaannya yaitu melihat dari kepentingan untuk anak angkat tersebut. Akibat hukum yang timbul dalam Penetapan Pengadilan Negeri Gunung Sugih Nomor 11/Pdt/P/2015/PN.GS yaitu, pengangkatan anak sama sekali tidak merubah hubungan hukum, nasab dan mahram antara anak angkat dengan orang tua dan keluarga asalnya, anak angkat boleh mendapat harta dari orang tua angkatnya melalui wasiat yang besarnya tidak boleh melebihi 1/3 harta, dalam hal perwalian, anak angkat dalam Penetapan Pengadilan Negeri Gunung Sugih Nomor 11/Pdt/P/2015/PN.GS bila dia akan menikah maka yang bisa menjadi wali nikahnya hanyalah orangtua kandungnya atau saudara sedarahnya. Kata Kunci: Pengangkatan Anak, Syarat, Prosedur, Akibat Hukum The adoption of a child is a legal act that diverts a child from the authority of the parents, legal guardians, or other persons in charge of the child's care, education and growth into the new environment of the adoptive parents. The adoption will eventually bear consequences, the consequences that may occur in the future, therefore it must be done through a court to obtain legal legality and legal documents such as in the verdict of Gunung Sugih District Court Number 11/Pdt/P/ 2015/PN.GS. The problems in this research are formulated as follows: how is the criteria and the procedure of adopting a child? and what are the legal consequences of the verdict of Gunung Sugih District Court Number 11/Pdt/P/2015/PN.GS? This research applied normative legal research with descriptive research type. The research used normative approach. The data sources were obtained from secondary data. The data collecting techniques were done through library and document studies. The data processing methods were carried out by checking, reconstructing, and systematizing the data, which were then analyzed qualitatively. The results of this research indicated that the process and procedure of adopting a child based on the verdict of Gunung Sugih District Court Number 11/Pdt/P/2015/PN.GS there were several requirements that failed to meet, like the age of the applicant who is not in accordance with the regulations and the absence of SKCK . However, the author think that the judge still granted the request due to the humanity reason, that is, from the interests of the adopted children. The legal consequences followed the verdict of Gunung Sugih District Court Number 11/Pdt/P/2015/PN.GS namely: the adoption of a child does not change the legal, nasab (lineage from father's line) and mahram (those who can be married) relationship between adopted children and their biological parents and family, the adopted children may receive assets of the adoptive parents through a testament that may not exceed 1/3 of the estate, in the case of guardianship, when the adopted children are going to married, then based on the verdict of Gunung Sugih District Court Number 11/Pdt/P/2015/PN.GS those who can be the marriage guardians only from their biological parents or from those who have blood relatives. Keywords: Adoption of Children, Criteria, Procedure, Legal Consequence

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: UPT . Digilib6
Date Deposited: 24 Mar 2022 15:24
Terakhir diubah: 24 Mar 2022 15:24
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55939

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir