LENI ASTUTI, 1017011038 (2014) KAJIAN POTENSI UMBI TALAS TARO SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF UNTUK INDUSTRI BIOETANOL. FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (83Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (91Kb) | Preview |
|
|
File PDF
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (160Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (167Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (181Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (24Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (93Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (511Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (155Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (355Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (85Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (101Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mempelajari potensi umbi primer dan sekunder talas taro sebagai bahan baku bioetanol, berdasarkan tiga parameter yakni kadar pati, kadar gula reduksi yang dihasilkan dari hidrolisis, dan kadar bioetanol yang dihasilkan dari fermentasi hidrolisatnya. Penentuan kadar pati dilakukan dengan metode iodium, hidrolisis dilakukan di bawah pengaruh pH, waktu, dan suhu yang berbeda, kadar gula reduksi dianalisis dengan metode spektrofotometer UV-Vis, kadar bioetanol ditentukan dengan metode UV-Vis dan dikonfirmasi dengan kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi primer mengadung pati sebesar 74,5 %, dan umbi sekunder sebesar 46 %. Hasil percobaan hidrolisis menunjukkan bahwa kadar gula reduksi tertinggi (929,7 mg/L) dihasilkan dari umbi primer dengan kondisi optimum hidrolisis adalah pH 2, selama 5 jam, pada suhu 70 oC. Untuk umbi sekunder, kadar gula reduksi tertinggi (585,9 mg/L) dihasilkan dari hidrolisis dengan kondisi pH 2, selama 1 jam, pada suhu 80 oC. Hasil percobaan fermentasi menunjukkan kadar bioetanol sebesar 23,08 % dihasilkan dari hidrolisat umbi primer dan sebesar 17,81 % untuk umbi sekunder, sedangkan untuk fermentasi dengan kulit kayu raru sebesar 7,01 % untuk umbi primer dan sebesar 5,58 % untuk umbi sekunder. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi talas taro memiliki potensi yang cukup tinggi dan kulit kayu raru juga memiliki potensi yang sama. Kata kunci: Talas taro, kadar pati, hidrolisis, fermentasi, kayu raru, Saccharomyces cerevisiae. ABSTRACT This research studied the potential of primary and secondary tuber of taro plant as alternative raw materials for bioethanol production, based on starch content, concentration of reducing sugar resulted from the hydrolysis, and the concentration of bioethanol produced. Determination of starch was carried out using UV-Vis spectrophotometry with iodine reaction. A series of hydrolysis was undertaken to investigate the effect of pHs, times, temperatures, and the concentration of reducing sugar was determined using UV-Vis spectrophotometry. The concentration of bioethanol was determined using UV-Vis spectrophotometry and confirmed by gas chromatography. The results showed that the starch content of primary tuber is 74.5 %, and that of secondary tuber is 46 %. The highest reducing sugar concentration (929.7 mg/L) was produced from the primary tuber under optimum conditions of pH 2, for 5 hours, at temperature of 70 oC. For secondary tubers, the highest reducing sugar concentration (585.9 mg / L) resulted from hydrolysis with pH 2, for 1 hour, at temperature 80 oC. Fermentation revealed that the highest concentration of bioethanol (23.08 %) was produced from the primary tuber using Saccharomyces cerevisiae and 17.81 % from secondary tuber using the same fermenting agent. Fermentation using the bark or raru plant was found to produce bioethanol with the concentration of 7.01 % from the primary tuber and 5.58 % from the secondary tuber. Overally, the results showed that the tubers of taro plant have a fairly high potential and the same is true for the bark of raru plant. Key words: Taro, starch, hydrolysis, fermentation, raru plant, Saccharomyces cerevisiae.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Kimia |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 12 Dec 2014 02:37 |
Terakhir diubah: | 12 Dec 2014 02:37 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5594 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |