MODAL SOSIAL MASYARAKAT PENGELOLA HUTAN KEMASYARAKATAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN BATUTEGI

NINDYA TRIA PUSPITA, 1514151011 (2019) MODAL SOSIAL MASYARAKAT PENGELOLA HUTAN KEMASYARAKATAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN BATUTEGI. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (220Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1261Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1262Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Modal sosial merupakan nilai ataupun norma yang diterapkan oleh suatu kelompok dengan adanya rasa saling percaya dan akan terjalin hubungan diantaranya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi dan budaya anggota Gapoktan Mahardika dan Sinar Harapan, membandingkan kinerja unsur pembentuk modal sosial anggota pada kedua gapoktan dan menentukan hubungan antara karakteristik responden dengan unsur modal sosial. Data diambil pada Desember 2018 di Pekon Sidomulyo dan Pekon Datar Lebuay Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus. Pengambilan data dengan cara wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan wawancara tidak terstruktur. Pengujian Rank Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan karakteristik responden dengan unsur modal sosial. Hasil penelitian menunjukkan kedua gapoktan memiliki etnis yang sama yaitu Sunda, Jawa dan Semendo. Pada kedua gapoktan memiliki perbedaan dimana sebagian anggota Gapoktan Mahardika Nindya Tria Puspita merupakan pendatang, sedangkan anggota Gapoktan Sinar Harapan adalah penduduk asli. Anggota Gapoktan Sinar Harapan memiliki budaya menanam pada hari yang diyakini baik, sedangkan Gapoktan Mahardika pada bulan tertentu. Kepercayaan yang terdapat di kedua gapoktan berupa ide, bantuan fisik, maupun rasa kepercayaan antara anggota kelompok, tetapi kepercayaan pada Gapoktan Mahardika dikategorikan rendah. Kepercayaan tersebut akan membentuk jaringan untuk saling bertemu dan mengenal, sehingga jaringan sosial hanya terdapat pada Gapoktan Sinar Harapan. Norma agama dan tradisi anggota di kedua gapoktan berupa syukuran setiap panen besar, selain itu terdapat aturan tertulis dan tidak tertulis yang ditaati oleh seluruh anggotanya. Hubungan antara karakteristik responden dengan unsur pembentuk modal sosial pada Gapoktan Mahardika lebih berpengaruh secara nyata, sedangkan pada Gapoktan Sinar Harapan hanya satu faktor yang berpengaruh secara nyata. Kata kunci : jaringan sosial, kepercayaan, norma sosial, sosial ekonomi dan sosial budaya Social capital was a value or norm that were applied by a group with mutual trust and relationships will be established. The research aimed to identify the social economic and cultural conditions of Gapoktan Mahardika and Sinar Harapan members, compared the performance of the members' social capital elements in both of the gapoktan and determined the correlation between the characteristics of the respondents and the elements of social capital. Data wascollected in December 2018 in Sidomulyo Pekon and Lebuay Datar Pekon Air Naningan District Tanggamus Regency. Data collected by structured interview using questionnaire and unstructured interview. Rank Spearman test was used for the relationship of respondents' characteristics and elements of social capital. The results showed that both of the Gapoktan had the same ethnic groups i.e Sundanese, Javanese and Semendo. Mahardika Gapoktan members are migrants, while the Gapoktan Sinar Harapan members are native community. Sinar Harapan Gapoktan members have Nindya Tria Puspita a culture of planting on good days, while Mahardika Gapoktan on certain months. There was trust in both of the gapoktan in the form of ideas, physical assistance, and a sense of trust between group members and administrators, but trust in Mahardika Gapoktanwas categorized low. This trust would form a network to meet each other and get to know each other, so that social networks can only be found in Sinar Harapan Gapoktan. The religious norms and traditions of the members in both of the Gapoktans in the form of thanksgiving for every large harvest, besides that there are written rules and not to be obeyed by all members. The correlation between the characteristics of respondents and the element of social capital in the Mahardika Gapoktan was more significant, whereas in the Sinar Harapan Gapoktan only one factor has a significant effect. Key word : social network, social norms, social economic and culture, trust

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: UPT Anita Ekarini
Date Deposited: 25 Mar 2022 07:56
Terakhir diubah: 25 Mar 2022 07:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56229

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir