KORELASI ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DAN BOBOT BADAN SAPI PERANAKAN ONGOLE BETINA PADA UMUR PASCASAPIH DI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

PIUS AGUS TIAN SARWONO, 1414141053 (2019) KORELASI ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DAN BOBOT BADAN SAPI PERANAKAN ONGOLE BETINA PADA UMUR PASCASAPIH DI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (22Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1563Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1482Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya nilai koefisien korelasi antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan dan rumus regresi yang menyatakan hubungan antara bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh sapi Peranakan Ongole betina pascasapih. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2019--April 2019 di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan data terdapat pada data rekording yang berasal dari 97 ekor sapi Peranakan Ongole betina lepas sapih umur 6 bulan periode tahun 2017, 2018, dan 2019 dari 5 kelompok peternak di Kecamatan Tanjungsari. Analisis data menggunakan Analisis Korelasi, Koefisen Regresi, dan Determinasi. Rata-rata nilai performa kuantitatif sapi PO umur 6 bulan di Kecamatan Tanjungsari yaitu bobot badan 100,62 ±17,70 kg, panjang badan (X 1 ) 88,62 ± 11,49 cm, tinggi badan (X 2 ) 93,50 ±9,39 cm, dan lingkar dada (X 3 ) 99 ± 14,20 cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara panjang badan dan lingkar dada terhadap bobot badan yaitu masing-masing sebesar 0,478 dan 0,432, sedangkan hubungan yang rendah pada tinggi badan terhadap bobot badan yaitu sebesar 0,327. Hasil penelitian analisis regresi berganda pada sapi Peranakan Ongole umur 6 bulan dinyatakan dengan rumus BB = 44,803 + 0,636(X1 ) – 0,390(X 2) + 0,363(X 3 ) dengan nilai determinasi atau R 2 tertinggi sebesar 0,255. Hasil peneltian ini menyimpulkan bahwa keragaman bobot badan sapi Peranakan Ongole betina umur 6 bulan sebesar 25,50% disebabkan panjang badan, tinggi badan, dan lingkar dada, sedangkan 74,50% disebabkan faktor lain yang tidak diketahui. Kata kunci : Bobot badan, Determinasi, Korelasi, Regresi, Ukuran-ukuran Tubuh ABSTRACT Correlation Between Body Measurements and Body Weight of Female Ongole Crossbreed Cattle at Post Weaning Age in Tanjungsari District Lampung Selatan Regency By Pius Agus Tian Sarwono The purpose of this study was to determine the magnitude of the correlation coefficient between body measurements with body weight and a regression formula that states the relationship between body weight and body measurements of postweaning Ongole Crosbreed cattle. This research was conducted in February until April 2019 in Tanjungsari District, Lampung Selatan Regency. The research method used a survey method. Data collection was found in the recording data derived from 97 weeds of female Ongole Crosbreed cattle off 6 months of age in 2017, 2018, and 2019 from 5 animal farm in Tanjungsari District. Data analysis using Correlation Analysis, Regression Coefficient, and Determination. The average value of quantitative performance at 6 months of age in Tanjungsari District is body weight 100.62 ± 17.70 kg, body length (X 1 ) 88.62 ± 11.49 cm, body height (X 2 ) 93.50 ± 9.39 cm, and chest size (X 3 ) 99 ± 14.20 cm. The results showed that there was a moderate relationship between body length and chest size on body weight each of which was 0.478 and 0.432, and a low relationship in height to body weight was 0.327. The results of the multiple regression analysis of 6-month-old Ongole Crosbreed cattle were stated with the formula BB = 44.803 + 0.636 (X1) - 0.390 (X2) + 0.363 (X3) with the highest determination or R 2 value of 0.255. The results of this study concluded that the diversity of body weight of a 6-month-old female Ongole Crosbreed cattle was 25.50% due to body length, height, and chest size, while 74.50% was caused by other unknown factors. Keywords : Body Weight, Determination, Correlation, Regression, Body MeasurementsOLEH PIUS AGUS TIAN SARWONO Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya nilai koefisien korelasi antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan dan rumus regresi yang menyatakan hubungan antara bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh sapi Peranakan Ongole betina pascasapih. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2019--April 2019 di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan data terdapat pada data rekording yang berasal dari 97 ekor sapi Peranakan Ongole betina lepas sapih umur 6 bulan periode tahun 2017, 2018, dan 2019 dari 5 kelompok peternak di Kecamatan Tanjungsari. Analisis data menggunakan Analisis Korelasi, Koefisen Regresi, dan Determinasi. Rata-rata nilai performa kuantitatif sapi PO umur 6 bulan di Kecamatan Tanjungsari yaitu bobot badan 100,62 ±17,70 kg, panjang badan (X 1 ) 88,62 ± 11,49 cm, tinggi badan (X 2 ) 93,50 ±9,39 cm, dan lingkar dada (X 3 ) 99 ± 14,20 cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara panjang badan dan lingkar dada terhadap bobot badan yaitu masing-masing sebesar 0,478 dan 0,432, sedangkan hubungan yang rendah pada tinggi badan terhadap bobot badan yaitu sebesar 0,327. Hasil penelitian analisis regresi berganda pada sapi Peranakan Ongole umur 6 bulan dinyatakan dengan rumus BB = 44,803 + 0,636(X1 ) – 0,390(X 2) + 0,363(X 3 ) dengan nilai determinasi atau R 2 tertinggi sebesar 0,255. Hasil peneltian ini menyimpulkan bahwa keragaman bobot badan sapi Peranakan Ongole betina umur 6 bulan sebesar 25,50% disebabkan panjang badan, tinggi badan, dan lingkar dada, sedangkan 74,50% disebabkan faktor lain yang tidak diketahui. Kata kunci : Bobot badan, Determinasi, Korelasi, Regresi, Ukuran-ukuran Tubuh The purpose of this study was to determine the magnitude of the correlation coefficient between body measurements with body weight and a regression formula that states the relationship between body weight and body measurements of postweaning Ongole Crosbreed cattle. This research was conducted in February until April 2019 in Tanjungsari District, Lampung Selatan Regency. The research method used a survey method. Data collection was found in the recording data derived from 97 weeds of female Ongole Crosbreed cattle off 6 months of age in 2017, 2018, and 2019 from 5 animal farm in Tanjungsari District. Data analysis using Correlation Analysis, Regression Coefficient, and Determination. The average value of quantitative performance at 6 months of age in Tanjungsari District is body weight 100.62 ± 17.70 kg, body length (X 1 ) 88.62 ± 11.49 cm, body height (X 2 ) 93.50 ± 9.39 cm, and chest size (X 3 ) 99 ± 14.20 cm. The results showed that there was a moderate relationship between body length and chest size on body weight each of which was 0.478 and 0.432, and a low relationship in height to body weight was 0.327. The results of the multiple regression analysis of 6-month-old Ongole Crosbreed cattle were stated with the formula BB = 44.803 + 0.636 (X1) - 0.390 (X2) + 0.363 (X3) with the highest determination or R 2 value of 0.255. The results of this study concluded that the diversity of body weight of a 6-month-old female Ongole Crosbreed cattle was 25.50% due to body length, height, and chest size, while 74.50% was caused by other unknown factors. Keywords : Body Weight, Determination, Correlation, Regression, Body Measurements

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 590 Ilmu hewan (zoologi)
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Peternakan
Pengguna Deposit: UPT Anita Ekarini
Date Deposited: 29 Mar 2022 03:13
Terakhir diubah: 29 Mar 2022 03:13
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56486

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir