PENGARUH KERAPATAN SPORA Trichoderma sp. DAN KONSENTRASI EKSTRAK TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb) TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT BULAI DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

TITA PRENTI RAHMADANTI, 1514121082 (2019) PENGARUH KERAPATAN SPORA Trichoderma sp. DAN KONSENTRASI EKSTRAK TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb) TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT BULAI DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (86Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1402Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1402Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kerapatan spora Trichoderma sp. dan konsentrasi ekstrak temu ireng serta interaksi keduanya terhadap intensitas penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Lampung sejak Maret 2019 hingga Mei 2019. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah kerapatan spora Trichoderma sp. yang terdiri dari 3 level yaitu tanpa Trichoderma sp. (T0), Trichoderma sp. dengan kerapatan spora 106 spora/ml (T1), dan Trichoderma sp. dengan kerapatan 108 spora/ml (T2). Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak temu ireng yang terdiri dari 4 level yaitu 0% (F0), 20% (F1), 40% (F2) dan 60% (F3). Variabel yang diamati adalah masa inkubasi, keterjadian penyakit, keparahan penyakit, tinggi tanaman dan bobot brangkasan. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan selanjutnya Tita Prenti Rahmadanti diuji dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan Trichoderma sp. kerapatan 108 spora/ml dapat menekan keterjadian dan keparahan penyakit bulai. Tidak ada interaksi antara perlakuan kerapatan spora Trichoderma sp. dan konsentrasi ekstrak temu ireng dalam menekan keterjadian penyakit, keparahan penyakit, masa inkubasi, tinggi tanaman dan bobot kering brangkasan jagung. Perlakuan Trichoderma sp. kerapatan 106 spora/ml dapat meningkatkan bobot kering tajuk tanaman dan Trichoderma sp. kerapatan 108 spora/ml dapat meningkatkan bobot kering akar tanaman. Perlakuan ekstrak temu ireng konsentrasi 40% dapat menekan keterjadian penyakit bulai, keparahan penyakit bulai dan meningkatkan bobot kering tajuk tanaman. Kerapatan Trichoderma sp. yang terbaik dalam menekan intensitas penyakit bulai yaitu kerapatan 108 spora/ml dan konsentrasi temu ireng yang terbaik dalam mengendalikan penyakit bulai yaitu konsentrasi 40%. Kata kunci : bulai Jagung, temu ireng, dan Trichoderma sp

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 30 Mar 2022 02:12
Terakhir diubah: 30 Mar 2022 02:12
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56498

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir