Martin Ridwan, 1415051039 (2019) ANALISIS STRUKTUR DAN PENENTUAN DAERAH PROSPEK PANASBUMI BERDASARKAN DATA FIRST HORIZONTAL DERIVATIVE (FHD) DAN SECOND VERTICAL DERIVATIVE (SVD) ANOMALI GAYABERAT SERTA PEMODELAN 2,5D DAN 3D BAWAH PERMUKAAN PADA LAPANGAN PANASBUMI DOLOK MARAWA. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
|
File PDF
Abstrak.pdf Download (84Kb) | Preview |
|
File PDF
Skripsi Full Teks.pdf Restricted to Hanya staf Download (7Mb) |
||
|
File PDF
Skripsi Full Teks Tanpa Pembahasan.pdf Download (3526Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Indonesia is a country that have the third largest geothermal potential that can generate electricity with 16,000 Mwe of total potential. In 2005 Indonesia was only able to produce 797 MW of electricity from geothermal energy then in 2010 it increased to 1197 MW. To maximize this potential, exploration is needed on unexploited geothermal fields. In this study, Dolok Marawa geothermal field was chosen by the author to identify its prospect zone based on advanced gravity data processing. Gravity data from previous researchers is further processed to the First Horizontal Derivative analysis and the Second Vertical Derivative. The process produces information in the form of structural position, lithology boundaries and geothermal prospect boundaries. This information is the basis of Forward Modeling and Inverse Modeling The low density of the inverse modeling model was chosen as the prospect zone which represented a region with relatively higher prestige. The geothermal prospect area in this study is in the northeast of Mount Bahtopu with an area of ± 10.9 km2 . Keywords : Geothermal, Dolok Marawa, Gravity Method, Horizontal Gradien, Second Vertical Derivative, Forward Modeling, Inverse Modeling Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panasbumi yang dapat diubah menjadi energi listrik terbesar ketiga di dunia dengan total potensi sebesar 16.000 MWe. Pada tahun 2005 Indonesia hanya mampu menghasilkan listrik hasil pemanfaatan energi panasbumi sebesar 797 MW dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 1197 MW. Untuk memaksimalkan potensi tersebut maka diperlukan ekplorasi pada lapangan panasbumi yang belum tereksploitasi. Pada penelitian ini lapangan panasbumi Dolok Marawa dipilih oleh penulis untuk diidentifikasi zona prospeknya berdasarkan pengolahan lanjut data gayaberat. Data gayaberat dari peneliti terdahulu diolah lebih lanjut hingga analisis turunan horizontal pertama dan turunan vertikal kedua. Proses tersebut menghasilkan infromasi berupa posisi struktur, batas lithologi serta batas daerah prospek panasbumi. Informasi tersebut menjadi landasan proses pemodelan kedepan (Forward Modeling) dan kebelakang (Inverse Modeling). Densitas rendah pada model hasil inverse modeling dipilih sebagai zona prospek yang merepresentasikan daerah dengan premeabilitas relatif lebih tinggi. Daerah prospek panasbumi dalam penelitian ini berada di Timurlaut Gunung Bahtopu dengan luas ± 10.9 km2 . Kata Kunci : Panasbumi, Dolok Marawa, Gayaberat, Gradien Horizontal, Second Vertical Derivative, Forward Modeling, Inverse Modeling
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Geofisika |
Pengguna Deposit: | UPT . Digilib6 |
Date Deposited: | 29 Mar 2022 13:38 |
Terakhir diubah: | 29 Mar 2022 13:38 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56651 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |