PENGARUH IRIGASI DEFISIT PADA STADIA VEGETATIF TERHADAP HASIL DAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L] Merr.).

SUKRON MAHMUD, 1414071093 (2019) PENGARUH IRIGASI DEFISIT PADA STADIA VEGETATIF TERHADAP HASIL DAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L] Merr.). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (297Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1716Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1716Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penurunan produktifitas kedelai salah satunya diakibatkan oleh terus berkurangnya lahan pertanaman kedelai. Padahal lahan kering yang belum termanfaatkan masih banyak tersedia. Untuk menanggulangi hal tersebut, diperlukan suatu teknik budidaya dengan efisiensi penggunaan air yang tinggi. Maka penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh irigasi defisit pada stadia vegetatif terhadap hasil dan efisiensi penggunaan air tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh irigasi defisit pada stadia vegetatif terhadap hasil tanaman kedelai dengan membandingkan laju pertumbuhan dan hasil panen terhadap level cekaman air yang berbeda. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang didasarkan pada Kandungan air tanah tersedia (KATT) diberi notasi K1 (0-100% KATT), K2 (0- 80% KATT), K3 (0-60% KATT), K4 (0-40% KATT), dan K5 (0-20% KATT) serta diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan K1 (0-100% KATT) maksudnya dengan asumsi KATT = 100%, apabila terjadi evapotranspirasi pada hari kemarin, hari ini tanaman diairi dengan mengembalikan KATT sampai batas atas perlakuan yaitu 100% KATT, demikian pula pada perlakuan lainnya. Analisis data menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata (BNT) pada taraf 5% dan 1%. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanaman kedelai mengalami cekaman pada minggu ke-III pada perlakuan K5 dengan Ks sebesar 0,65; minggu ke-IV pada perlakuan K4 dengan Ks sebesar 0,85; minggu ke V sampai dengan minggu ke-VII pada perlakuan K3 dengan Ks sebesar 0,83, 0,80, dan 0,90 secara berurutan; minggu ke-VIII pada perlakuan K5 dengan Ks sebesar 0,77; kemudian pada minggu ke-IX dan ke-X pada perlakuan K4 dengan Ks sebesar 0,86 dan 0,85. Efisiensi penggunaan air tertinggi hingga terendah secara berurutan yaitu perlakuan K1 sebesar 0,65 kg/m3 dengan hasil 12,71 gram/tanaman, perlakuan K2 sebesar 0,49 kg/m3 dengan hasil 9,24 gram/tanaman, perlakuan K3 sebesar 0,48 kg/m3 dengan hasil 8,95 gram/tanaman, perlakuan K4 sebesar 0,40 kg/m3 dengan hasil 6,57 gram/tanaman, perlakuan K5 sebesar 0,42 kg/m3 dengan hasil 5,96 gram/tanaman. Perlakuan irigasi defisit tidak berpengaruh terhadap bulk density media tanah. Perlakuan K3 dengan irigasi defisit 0-60% KATT mencapai hasil optimum sebesar 8,95 gram/tanaman atau setara 2,24 ton/ha. Kata Kunci: irigasi defisit, kedelai, vegetatif, efisiensi penggunaan air The decreasing of soybean productivity was only that consecuence of decreasing of soybean planting land continually. Besides, dry land had not useful and still many available land. For decreasing of this cases, it needed the cultivation tecnique of using heigh water efficiently. So that, this research needed to do for find out the influence the deficit irrigation on vegetative stage toward growt and efficiency use of water soybean plants. The purpose of this research was to know the influence of deficit irrigation at vegetative stage toward soybean plants yield with compered the growth rate and the result harvest toward in deficient water level differently. The research method was used Complate Random Design (CRD) with five treatments based on total available water (TAW) that had given K1 (0-100% TAW), K2 (0-80% TAW), K3 (0-60% TAW), K4 (0-40% TAW), dan K5 (0-20% TAW) notation as soon as four times repeatedly. The K1 treatment (0-100% TAW) was meant with assumption TAW = 100%, if happined the evapotranspiration in yesterday, today thist plants will water with return the TAW until limit of the treatments, suck as 100% TAW, thust in the other treatments. The data analysis was used investigation manner and continued with least significance different (LSD) level 5% and 1 %. The result showed that the soybean plants has been stressed at third week in K5with Ks of 0.65, at fourth week in K4 with Ks of 0.85, at fifth week until seventh week in K3 with Ks of 0.83, 0.80, and 0.90 respectively, at eighth week in K5 with Ks 0.77, than ninth week and tenth week in K4 with Ks of 0.86 and 0.85. Water use efficiency from the highest to the lowest are K1 treatment of 0.65 gram/l with yield was 12.71 gram/plant, K2 treatment of 0.49 gram/l with yield was 9.24 gram/plant, K3 treatment of 0.48 gram/l with yield was 8.95 gram/plant, K4 treatment of 0.40 gram/l with yield was 6.57 gram/plant, K5 treatment of 0.42 gram/l with yield was 5.96 gram/plant. The treatment doesn’t affect the bulk density of soil media. K3 treatment with deficit irrigation 0-60% TAW achieved optimum yield of 8.95 gram/plant or same as 2.24 ton/ha. Keyword: deficit irrigation, soybean, vegetative, efficiency use of water

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 31 Mar 2022 10:26
Terakhir diubah: 31 Mar 2022 10:26
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57046

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir