ADAWIAH, 1524011012 (2019) ESTIMASI KERAGAMAN DAN HERITABILITAS KARAKTER KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT ANTRANOSA (Colletotrichum spp.) DAN KARAKTER AGRONOMI GENOTIPE CABAI GENERASI M2. Masters thesis, Universitas Lampung.
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf Download (149Kb) |
||
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (5Mb) |
||
|
File PDF
TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Antrachnose is one of the important diseases in chili production caused by Colletotrichum spp. The use of superior varieties is one way to overcome the problem, in the process of assembling superior varieties that are resistant to disease the diversityof genotype is needed. An alternative method of obtaining diversity in addition crosses is by mutation methods. Success in mutation breeding programs is relies heavily on the selection process in the early generations. The selection process aims to acquire plants that have superior genetic potential. The selection process is done by knowing genetic information obtained from several genetic parameters such as diversity and heritability. This experiment obtained (a) the diversity of phenotypes and genotypes included in the broad criteria, namely the character of seedling height, number of primary branches, age of flowering, number of flowering, age of harvest and number of fruits; (b) Character height of seedlings, the number of primary branches has a high heritability value, while the character of the number of fruits has a moderate value of heritability. Low heritability is found in the character of flowering age, number of flowers, flowering plant height, harvest age, crop height, and incubation period; and (c) genotypes 93 and 136 resulting from mutations show resistance to anthracnose compared to other genotypes. Keywords: chili, heritability, diversity, Colletotrichum spp. Antraknosa merupakan salah satu penyakit penting dalam produksi cabai yang disebabkan oleh spora Colletotrichum spp. Penggunaan varietas unggul merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kendala tersebut, dalam proses perakitan varietas unggul yang tahan terhadap penyakit keragaman genotipe sangat dibutuhkan. Metode alternatif dalam memperoleh keragaman selain persilangan yaitu dengan cara mutasi. Keberhasilan dalam program pemuliaan mutasi sangat bergantung dengan proses seleksi pada generasi awal. Proses seleksi bertujuan untuk memperoleh tanaman yang memiliki potensi genetik unggul. Proses seleksi dilakukan dengan mengetahui informasi genetik yang diperoleh dari beberapa parameter genetik seperti keragaman dan heritabilitas. Percobaan ini memperoleh (a) keragaman fenotipe dan genotipe yang termasuk dalam kriteria luas yaitu karakter tinggi bibit, jumlah cabang primer, umur berbunga, jumlah berbunga, umur panen dan jumlah buah; (b) Karakter tinggi bibit, jumlah cabang primer memiliki nilai heritabiltas yang tinggi, sedangkan karakter jumlah buah memiliki nilai heritabilitas yang sedang. Heritabilitas yang rendah terdapat pada karakter umur berbunga, jumlah bunga, tinggi tanaman berbunga, umur panen, tinggi tanaman panen, dan periode inkubasi; dan (c) genotipe 93 dan 136 hasil mutasi menunjukkan adanya sifat ketahanan terhadap antraknosa dibandingkan dengan genotipe lainnya. Kata kunci: cabai, heritabilitas, keragaman, Colletotrichum spp
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agronomi |
Pengguna Deposit: | UPT Anita Ekarini |
Date Deposited: | 02 Apr 2022 22:39 |
Terakhir diubah: | 02 Apr 2022 22:39 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57221 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |