DESI MARLIANA, 1213033019 (2019) IMIGRAN JEPANG DI HINDIA BELANDA TAHUN 1875-1914. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (717Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (544Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Migrasi Jepang di Hindia Belanda berawal pada pertengahan zaman Meiji yaitu sekitar tahun 1875. Banyak faktor yang mendasarinya seperti kemiskinan, tingkat kesuburan, beban pajak, budaya patriarki masyarakat Jepang, serta berkembangnya sebuah paham yang disebut Nanshin-ron yang mendasari bangsa Jepang untuk “bergerak ke Selatan”. Wilayah Selatan yang dimaksud adalah wilayah Asia Tenggara termasuk Hindia Belanda. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kehidupan sosial ekonomi imigran Jepang di Hindia Belanda pada tahun 1875-1914?.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi imigran Jepang di Hindia Belanda pada tahun 1875-1914. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, dengan teknik pengumpulan data yakni teknik kepustakaan, dan teknik dokumentasi.Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data historis. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kehidupan sosial ekonomi imigran Jepang di Hindia Belanda tahun 1875-1914 mencakup (1) Tempat tinggal (2) Pendidikan, (3) Organisasi masyarakat Jepang (4) Jenis pekerjaan imigran Jepang. Kesimpulan penelitian ini yaitu (1) Tempat tinggal, karena sebagian besar terdiri dari Karayuki-San maka tempat tinggalnya adalah rumah-rumah bordil yang biasanya terletak di kawasan niaga. (2) Pendidikan, kebutuhan intelektual imigran Jepang di Hindia Belanda belum terpenuhi karena pada tahun 1875-1914 belum didirikan Sekolah Jepang. (3) Organisasi, organisasi yang berdiri pertama kali yaitu Nihonjinkai (1897) dan Nihon kaigai Kyokai (1900). (4) Jenis Pekerjaan dibagi dalam dua periode (a)1897-1900: prostitusi, pedagang keliling, nelayan. Pada periode ini prostitusi menjadi landasan utama ekonomi imigran Jepang di Hindia Belanda. (b) 1900-1914: mulai berdiri Toko Jepang dan perusahaan- perusahaan Jepang, namun prostitusi masih tetap dijalankan. Kata kunci: Imigran, Jepang, Kehidupan Sosial Ekonomi
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan 900 Sejarah dan Geografi |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | UPT . Dito Nipati |
Date Deposited: | 02 Apr 2022 22:43 |
Terakhir diubah: | 02 Apr 2022 22:43 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57408 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |