EFISIENSI TRADISI NGERORAS DI DESA WIRATA AGUNG KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

I Wayan Chandra, 1213033036 (2019) EFISIENSI TRADISI NGERORAS DI DESA WIRATA AGUNG KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (291Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (5Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Upacara Ngeroras, upacara ini dilaksanakan karena proses rangkaianya mempunyai perananan penting dalam kematian adat Bali. Upacara Ngeroras adalah kelanjutan dari upacara Ngaben dalam keseluruhan cakupan dari pira yadnya. Tujuannya adalah meningatkan lagi kesucian arwah orang yang telah diabenkan, sehingga sampai ke tingkat dewapitara yang berada dialam dewa atau swarga. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Mengapa Masyarakat Bali Di Desa Wirata Agung melakukan Efisiensi dalam pelaksanaan upacara Ngeroras. Tujannya yaitu untuk mengetahui Mengapa Masyarakat Bali Di Desa Wirata Agung Melakukan Efisiensi Dalam Pelaksanaan Upacara Tradisi Ngeroras. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dengan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi Ngeroras di Desa Wirata Agung masih dijalankan tetapi Terdapat perbedaan dengan Ngeroras di Bali. Perbedaan terdapat pada tahapan-tahapan yang dipersingkat bahkan dihilangkan. Tahapan yang waktu pelaksanaannya disingkat dan berhibas pada ekonomi meliputi kegiatan a. Memetik daun beringin (Nganget don bingin.) b. Merangkai daun beringin (Ngajum).). c.berputar di bade (Mpradaksine). d. pembersihan (Melaspas bukur). e. Membakar roh (Ngeseng puspalinga). Tahapan yang dihilangkan a. mencari air (Amet toye hening). b. Memasak (Ngeliwet). c. Pembuatan tempat (Nyentir damar kuning) d. Tari (Pependetan). Beberapa tahapan yang di singkat pada tradisi Ngeroras menunjukan bahwa tradisi Ngeroras diefisiensi oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan. kesimpulan pada tradisi Ngeroras memang telah di lakukan efisiensi meskipun demikian tradisi ini masih tetap di laksanakan secara kontektul. Kata Kunci : Efisiensi, Ngeroras, Tradisi

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
900 Sejarah dan Geografi
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: UPT . Dito Nipati
Date Deposited: 05 Apr 2022 03:20
Terakhir diubah: 05 Apr 2022 03:20
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57719

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir