Deni Kurniawan, 1542011126 (2019) TANGGUNG JAWAB MAKELAR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI SEPEDA MOTOR (Studi pada Pedagang Sepeda Motor Bekas di Bandar Lampung). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (32Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1000Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1134Kb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Salah satu bentuk efisiensi yang umum dilakukan oleh pelaku usaha adalah dengan menekan atau bahkan menghapus biaya pemasaran. Dalam mengakomodir kebutuhan efisiensi ini, maka pihak manajemen perusahaan yang bergerak di bidang jual beli motor menggunakan jasa pihak ketiga yang sering disebut sebagai makelar. Namun demikian, realita yang terjadi di lapangan, khususnya pernah terjadi di kota Bandar Lampung sering ditemui permasalahan yang berkaitan dengan pihak ketiga yang disebut dengan makelar dalam melakukan transaksi jual beli sepda motor. Kasus yang pernah terjadi yaitu pembeli meminta pertanggungjawaban kepada makelar dan menuntut untuk membatalkan pembelian atas sepeda motor yang ternyata memiliki cacat tersembunyi. Selanjutnya makelar melaporkan hal tersebut kepada pedagang, namun pedagang tidak mau membatalkan transaksi tersebut dan melimpahkan semua komplain pembeli kepada makelar dengan alasan transaksi tersebut dilakukan oleh makelar atas kuasa yang diberikan kepadanya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif-empiris dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan normatif-terapan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi dokumen. Pengolahan data dilakukan dengan cara seleksi data, klasifikasi data dan sistematisasi data. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makelar mempunyai hubungan yang tidak tetap dengan penjual atau pembeli dalam melakukan perbuatannya. Makelar tidak hanya bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dengan sengaja akan tetapi juga bertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan dalam menjalankan kuasanya. Tanggung jawab makelar sebagai penerima kuasa adalah tanggung jawab atas kesengajaan dan kelalaian dalam menjalankan kuasanya. Bentuk penyelesaian apabila terjadi perselisihan antar para pihak dalam prakteknya lebih kepada cara-cara kekeluargaan melalui pendekatan musyawarah untuk mencari suatu kesepakatan. Kata Kunci : Makelar, Jual Beli Sepeda Motor, Kuasa Jual. One form of efficiency that is commonly done by business actors is by pressing or even removing marketing costs. In accommodating these efficiency requirements, the management of a company engaged in buying and selling motorbikes uses third party services, often referred to as brokers. However, the reality that has occurred in the field, especially in the city of Bandar Lampung, has often encountered problems related to third parties called brokers in buying and selling transactions on motorcycles. The case that happened was that the buyer demanded accountability from the broker and demanded to cancel the purchase of a motorcycle which turned out to have a hidden defect. The broker then reports the matter to the trader, but the trader does not want to cancel the transaction and delegates all buyer complaints to the broker on the grounds that the transaction was carried out by the broker for the power granted to him. The type of research used is normative-empirical legal research with descriptive research type. The problem approach used is the normative-applied approach. The data used is secondary data consisting of primary, secondary and tertiary legal materials. Data collection is done by literature study and document study. Data processing is done by means of data selection, data classification and systematization of data. Data analysis using qualitative analysis. The results of the study show that brokers have an irregular relationship with the seller or buyer in carrying out their actions. The broker is not only responsible for any actions done intentionally but is also responsible for negligence committed in exercising his power. The responsibility of the broker as the recipient of the power of attorney is the responsibility for deliberation and negligence in exercising his power. The form of settlement in the event of a dispute between the parties in practice is more of a family manner through a deliberation approach to seek an agreement. Keywords: Broker, Motorcycle Sale and Purchase, Selling Power.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1 |
Pengguna Deposit: | UPT . Teti Novianti |
Date Deposited: | 16 Apr 2022 02:07 |
Terakhir diubah: | 16 Apr 2022 02:07 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58201 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |