ANALISIS KRIMINOLOGIS PEMALSUAN IDENTITAS DALAM KEJAHATAN PENCABULAN ANAK

FEBRI TRI SANTI, 1412011147 (2019) ANALISIS KRIMINOLOGIS PEMALSUAN IDENTITAS DALAM KEJAHATAN PENCABULAN ANAK. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (19Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1231Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2069Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pemalsuan identitas dalam kejahatan pencabulan kini bukan hanya terjadi pada lawan jenis tetapi juga pada sesama jenis sehingga melabui korban dengan cara memalsukan identitas tersangka sehingga dalam pemalsuan identitas tersangka dapat berkenalan dengan korban, terjadinya pemalsuan identitas dalam kejahatan pencabulan adalah terkait peranannya dipengaruhi oleh faktor kepribadian, kepercayaan/iman, hubungan korban dengan pelaku, pendidikan, krisis moral di masyarakat, teknologi dan media massa, perhatian dan pengawasan orang tua / keluarga, perhatian masyarakat/lingkungan. Perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. Tindak kejahatan bisa dilakukan secara sadar yaitu difikirkan, direncanakan, dan diarahkan pada maksud tertentu secara sadar benar. Kejahatan suatu konsepsi yang bersifat abstrak, dimana kejahatan tidak dapat diraba dan dilihat kecuali akibatnya saja. Dalam penulisan ini dibahas dua pokok permasalahan yaitu, apakah faktor penyebab terjadinya pemalsuan identitas dalam kejahatan pencabulan, dan bagaimanakah upaya penanggulangan pemalsuan identitas dalam kejahatan pencabulan. Pendekatan Masalah dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris, data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan cara wawancara kepada responden, serta data skunder melalui studi kepustakaan. Analisis data dilakukan secara kualitatif. . Responden dalam penelitian ini ialah orang-orang yang dapat memberikan keterangan serta pendapat sesuai dengan fakta yang ada yaitu, Penyidik Polresta Bandar Lampung, Dosen Bagian Pidana Fakultas Hukum Unila. Pelaku tindak pidana pemalsuan identitas dalam kejahatan pencabulan. Analisis terhadap data yang diperoleh dilakukan dengan cara analisis deskriptif kualitatif. Febri Tri Santi Hasil penelitian ini memberikan jawaban bahwa faktor penyebab terjadinya pemalsuan identitas dalam kejahatan pencabulan adalah terkait peranannya dipengaruhi oleh faktor kepribadian, kepercayaan/iman, hubungan korban dengan pelaku, pendidikan, krisis moral di masyarakat, teknologi dan media massa, perhatian dan pengawasan orang tua / keluarga, perhatian masyarakat/lingkungan. Selain itu upaya penanggulangan pemalsuan identitas dalam kejahatan pencabulan adalah dilakukan oleh orang tua yakni menanamkan nilai-nilai agama yang kuat kepada anak, menanamkan nilai moral yang berlaku dalam masyarakat kepada anak, upaya preventif yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian yakni mengadakan sosialisasi disekolah-sekolah seperti sekolah SMP dan SMU dan juga melakukan penertiban di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadi tindak pidana melanggar norma kesusilaan, dan penjatuhan hukuman sanksi pidana yang tepat oleh hakim sebagai upaya represif. Saran dari penelitian ini adalah pemerintah lebih memperhatikan masalah kesejahteraan sosial, sarana dan prasana umum bagi masyarakatnya sehingga dapat mengurangi angka kejahatan di tengah-tengah masyarakat, lebih tegas dalam membuat rambu-rambu hukum dan perlindungan terhadap anak maupun korban kejahatan, mengevaluasi kinerja para penegak hukum. Penyuluhan atau sosialisasi yang diberikan oleh para penegak hukum sebaiknya dilakukan secara berkala dan tepat sasaran sehingga mencapai hasil yang diharapkan, memberi pelayanan kepada masyarakat dengan lebih meningkatkan ketertiban dan keamanan sehingga tidak terjadi kejahatan di tengah-tengah masyarakat. Kata Kunci: Analisis Kriminologis, Pemalsuan Identitas, Pencabulan. Falsification of identity in sexual abuse is not only happening to the opposite sex but also to the same sex so that it misses the victim by falsifying the identity of the suspect so that the falsification of the identity of the suspect can be identified with the role of personality factors, trust / faith, the relationship of victims with perpetrators, education, moral crisis in society, technology and mass media, attention and supervision of parents / family, community / environmental concerns. Criminal acts are acts that are prohibited by a legal rule which is accompanied by threats (sanctions) in the form of certain crimes, for those who violate the prohibition. Crime can be carried out consciously, that is, thought, planned, and directed at certain intentions, which is truly right. Crime is an abstract conception, where evil cannot be touched and seen except the consequences. In this paper, two main issues are discussed, namely, what are the factors that cause identity fraud in sexual abuse, and how to overcome identity forgery in the crime of sexual abuse. Approach Problems in this research are using normative juridical and empirical juridical approaches, the data used are primary data obtained by means of interviews with respondents, as well as secondary data through library studies. Data analysis was carried out qualitatively. . Respondents in this study were people who could provide information and opinions according to the facts, namely, Bandar Lampung Police Investigator, Unila Law Faculty Criminal Lecturer. The perpetrators of criminal acts of counterfeiting in crimes of sexual abuse. Analysis of the data obtained was carried out by means of qualitative descriptive analysis. Febri Tri Santi The results of this study provide answers that the factors that cause identity fraud in sexual abuse are related to their role influenced by personality factors, trust / faith, the relationship of victims with perpetrators, education, moral crisis in society, technology and mass media, attention and supervision of parents / families , community / environmental attention. In addition, efforts to counterfeit identity in crimes of sexual abuse are carried out by parents by instilling strong religious values on children, instilling moral values that apply in society to children, preventive efforts that have been made by the police to conduct socialization in schools such as Middle and high school and also controlling in places that are considered prone to criminal acts violate the norms of decency, and the imposition of penalties for appropriate criminal sanctions by judges as repressive efforts. Suggestions from this study are that the government pays more attention to social welfare issues, public facilities and infrastructures for its people so that it can reduce crime rates among the people, be more assertive in making legal signs and protection for children and victims of crime, evaluating the performance of law enforcement . Counseling or socialization provided by law enforcers should be carried out periodically and on target so as to achieve the expected results, provide services to the community by further improving order and security so that there is no crime in the midst of society. Keywords: Criminological analysis, Identity forgery, sexual abuse.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 16 Apr 2022 02:05
Terakhir diubah: 16 Apr 2022 02:05
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58226

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir