PEMETAAN PERSEBARAN NILAI FREKUENSI ALAMIAH DAN AMPLIFIKASI KECAMATAN RAJABASA, KEMILING DAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG MENGGUNAKAN METODE HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RASIO (HVSR)

Adib Ilham Amrullah, 1515051025 (2019) PEMETAAN PERSEBARAN NILAI FREKUENSI ALAMIAH DAN AMPLIFIKASI KECAMATAN RAJABASA, KEMILING DAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG MENGGUNAKAN METODE HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RASIO (HVSR). FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (19Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1710Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1343Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Telah dilakukan penelitian pada daerah Kecamatan Rajabasa , Kemiling dan Teluk Betung Barat menggunakan Metode Horizontal To Vertical Spectral Ratio (HVSR) dari data Mikrotremor. Pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengkarakterisasi tanah berdasarkan parameter frekuensi dominan (f0), faktor amplifikasi (A0), kecepatan gelombang VS30 dan Indeks Kerentanan seismik (Kg). Berdasarkan analisis metode HVSR Kecamatan Rajabasa, Kemiling, dan Teluk Betung Barat memiliki nilai frekuensi dominan (f0) sekitar 0,6 – 5,6 Hz, nilai VS30 didominasi memiliki nilai berkisar antara 74,3 – 676 m/s sehingga didapatkan site class B (Soft Rock), C (Medium Dense Soil) dan D (Poor Consitency) Nilai Perbesaran amplifikasi 0,9 – 5,4 kali dan Nilai indeks kerentanan seismik (Kg) berkisar antara 0,14 – 49,90. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan mengkorelasikan keempat peta zonasi, didapatkan peta resiko kerentanan tanah pada daerah penelitian yang menunjukkan Kecamatan Rajabasa memiliki tingkat kerentanan tanah yang sedang dan rawan, Kecamatan Kemiling memiliki tingkat kerentanan tanah yang sebagian rawan dan tidak rawan dan terakhir untuk tingkat resiko kerentanan tanah Kecamatan Teluk Betung Barat sebagian wilayah Rawan. Kata Kunci: HVSR, Frekuensi dominan, VS30 , Amplifikasi , Indeks kerentanan seismik Research has been conducted in the Districts of Rajabasa, Kemiling and Teluk Betung Barat using the Horizontal To Vertical Spectral Ratio (HVSR) Method from Microtremor data. This study aims to characterize the soil based on the dominant frequency parameters (f0), amplification factor (A0), VS30 wave velocity and Seismic Vulnerability Index (Kg). Based on the analysis of the HVSR method in the Districts of Rajabasa, Kemiling, and Teluk Betung Barat having a dominant frequency value (f0) of around 0.6 - 5.6 Hz, the VS30 value is dominated by values ranging from 74.3 - 676 m / s to get a site class B (Soft Rock), C (Medium Dense Soil) and D (Poor Consitency) Amplification Enlargement Value 0.9 - 5.4 times and Seismic Vulnerability Index (Kg) range between 0.14 - 49.90. Based on the analysis that has been done by correlating the four zoning maps, a map of soil vulnerability risk in the study area shows that Rajabasa District has a medium and vulnerable level of soil vulnerability, Kemiling District has a partially vulnerable and non-hazardous level of soil vulnerability and finally the level of vulnerability risk Tanah Betung Barat Subdistrict, part of the Danger region. Keywords: HVSR, Dominant frequency, Vs30, Amplification, seismic vulnerability index

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan)
600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Geofisika
Pengguna Deposit: UPT . Neti Yuliawati
Date Deposited: 20 Apr 2022 03:16
Terakhir diubah: 20 Apr 2022 03:16
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58601

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir