PERUBAHAN TRADISI AKTIVITAS GOTONG ROYONG MASYARAKAT DI DESA REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU

Achmad Junaidi, 1516011019 (2019) PERUBAHAN TRADISI AKTIVITAS GOTONG ROYONG MASYARAKAT DI DESA REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
FIle PDF
ABSTRAK.pdf

Download (53Kb) | Preview
[img] FIle PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2201Kb)
[img]
Preview
FIle PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1993Kb) | Preview

Abstrak

Keberadaan gotong royong tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat perdesaan. Tetapi saat ini keadaan Tradisi Aktivtas gotong royong di masyarakat Desa Rejosari, Kecamatan Pringsewu, KabupatenPringsewu, mulai berubah.Bentuk yang berubah adalah gotong royong dalam kerja bakti, dilihat dari mulai berkurangnya partisipasi langsung atau tatap muka dalam pelaksanaan gotong royong. Perubahan merujuk ke aktivitas gotong royong yang sudah banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan selama 01-08 september 2019di Desa Rejosari. Hasil dari penelitian ini adalah melihat perubahan tradisi aktivitas gotong royong di desa Rejosari, Perubahan terjadi secara bertahap dan terus menerus. Perubahan yang berubah adalah dari bentuk pelaksanaan dan prosesnya. Dahulu gotong royong dilakukan secara bersama dan sukarela, bertemu langsung dalam hubungan fisik, tetapi sekarang lebih menggunakan sistem upah, dengan menyuruh beberapa orang saja yang mengerjakan. Faktor yang menyebabkan adalah masuknya budaya luar dan pola pikir praktis serta kebutuhan masyarakat yang semakin bertambah. Jadi masyarakat tidak memiliki waktu untuk bergotong royong dan memilih untuk berkerja atau istirahat. Solusi untuk memperbaiki masalah tersebut dengan cara menigkatkan kembali kesadaran atas pentingnya nilai-nilai yang tergantung dalam gotong royong, dan mengadakan kembali kegiatan rutin gotong royong melalui kontrol langsung dari aparatur desa dengan cara menurunkan kembali surat wajib gotong royong, dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya nilai yang terkandung dalam gotong royong. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perubahan tradisi aktivitas gotong royong telah terjadi di desa Rejosari, dan untuk merekonstruksi kembali kegiatan gotong royong dalam desa Rejosari, harus dilakukan oleh masyarakat dan aparatur desa. Kata Kunci: Gotong Royong, Perubahan, Tradisi The existence of mutual cooperation cannot be separated from the lives of rural communities. But at this time the situation of mutual cooperation activities in the community of Rejosari Village, Pringsewu District, Pringsewu Regency, has begun to change. The changing form is mutual cooperation in community service, seen from the start of reduced direct participation or face to face in the implementation of mutual cooperation. Changes refer to mutual cooperation activities that have been heavily influenced by material and wage systems. The method used in this research is descriptive qualitative data collection techniques, namely, interviews, observation, and documentation. This research was conducted during 01-08 September 2019 in Rejosari Village. The results of this study are looking at changes in the tradition of mutual cooperation activities in the village of Rejosari. Changes occur gradually and continuously. Changes that change are the forms of implementation and process. In the past, mutual cooperation was carried out jointly and voluntarily, meeting face to face in physical relationships, but now it uses a wage system, by sending only a few people to do it. The contributing factor is the inclusion of outside culture and the practical mindset and the increasing needs of the community. So people do not have time to work together and choose to work or rest. The solution to fix this problem is by increasing awareness of the importance of the values that depend on mutual cooperation, and re-establishing routine mutual cooperation activities through direct control from the village apparatus by lowering the mandatory mutual cooperation letter, and informing the community about the importance of values which is contained in mutual cooperation. The conclusion of this study is that changes in the tradition of mutual cooperation activities have occurred in the village of Rejosari, and to reconstruct the activities of mutual cooperation in the village of Rejosari, must be done by the community and village apparatus Kata Kunci: Gotong Royong, Change, tradition

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 304 Faktor yang mempengaruhi perilaku sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi
Pengguna Deposit: UPT Anita Ekarini
Date Deposited: 19 Apr 2022 04:15
Terakhir diubah: 19 Apr 2022 04:15
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58702

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir