KEPADATAN POPULASI DAN POLA AGIHAN KUTU PUTIH Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero PADA BEBERAPA SENTRA PRODUKSI UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI LAMPUNG

NELLY HERTIANI, 1414121166 (2019) KEPADATAN POPULASI DAN POLA AGIHAN KUTU PUTIH Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero PADA BEBERAPA SENTRA PRODUKSI UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (27Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2829Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2007Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Phenacocous manihoti Matile-Ferrero (Hemiptera: Psedudococcidae) merupakan salah satu hama penting pada tanaman ubi kayu. Kerusakan yang diakibatkan oleh serangan hama ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas ubi kayu sehingga perlu dilakukan usaha pengendalian yang dirancang berdasarkan dinamika populasi dan pola agihan P. manihoti pada lahan pertanaman ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan populasi hama P. manihoti dan pola agihan pada beberapa sentra pertanaman ubi kayu di Lampung. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode survey di Kecamatan Pekalongan (Lampung Timur), Bekri dan Seputih Agung (Lampung Tengah), serta di Kecamatan Tanjung Bintang dan Jati Agung (Lampung Selatan) pada bulan Oktober - November 2018. Data perkembangan populasi P. manihoti dapat diketahui melalui kurva. Pola spasial hama P. manihoti dianalisis dengan menggunakan Green’s Index dan Index of Dispersion; Uji Poisson dan Uji Binomial Negatif dilakukan untuk mengetahui pola agihan (distribution) P. manihoti. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa selama periode bulan Oktober-November 2018 populasi tertinggi kutu putih P. manihoti ditemukan di Tanjung Bintang (Lampung Selatan) yaitu 4,92 ekor/ tanaman, kemudian di Pekalongan (Lampung Timur) ditemukan 4,52 ekor/ tanaman, di Seputih Agung (Lampung Tengah) ditemukan 3,84 ekor/ tanaman dan di Bekri (Lampung Tengah) ditemukan 2,61 ekor/ tanaman, sedangkan populasi terendah ditemukan di Jati Agung yaitu 1,27 ekor/ tanaman. Hasil analisis pola agihan menunjukkan bahwa kutu putih P. manihoti mempunyai pola distribusi mengelompok (koefisien Index of Dispersion dari kelima lokasi survai mempunyai nilai positif; Green’s Index >1,0). Hasil uji Poisson dan uji Binomial negatif mengkonfirmasi bahwa pola agihan populasi kutu putih ubi kayu P. manihoti bersifat mengelompok (clumped). Kata kunci: Kepadatan populasi, Manihot esculenta Crantz, Phenacoccus manihot, pola agihan

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: UPT . Rukiah
Date Deposited: 19 Apr 2022 04:22
Terakhir diubah: 19 Apr 2022 04:22
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58711

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir