The existence of a wing organization for political parties is a , 1416021094 (2019) MODEL KADERISASI PARTAI POLITIK MELALUI SAYAP PARTAI DIBIDANG KEPEMUDAAN (Studi Perbandingan Sayap Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (89Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (835Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (871Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Keberadaan organisasi sayap bagi partai politik adalah suatu hak yang legal berdasarkan UU Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik, keberadaannya bukan sekedar pemenuhan hak undang-undang dan pelengkap struktural semata, melainkan kebutuhan nyata sebagai pendukung peran dan fungsi partai politik terutama dalam hal kaderisasi dan regenerasi partai politik, namun partai politik masih menerapkan rekrutmen instan dengan merekrut kader berdasarkan popularitas dan mapan secara finansial yang akhirnya melahirkan kader yang pragmatis dan menyampingkan proses regenerasi. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui model kaderisasi yang dilakukan oleh Partai Gerindra, NasDem, PKS melalui sayap partai dalam bidang kepemudaan. Kedua, untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kaderisasi melalui sayap partai politik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan prinsip kaderisasi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang pertama, terbuka, artinya anggota partai politik memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelatihan (training) dan kegiatan-kegiatan yang lainnya dalam proses kaderisasi. Kedua, tertutup/diskriminatif yaitu adanya pemberian akses yang berbeda dalam proses kaderisasi. Ketiga, berjenjang, artinya penjenjangan kaderisasi parpol didasarkan pelapisan yang bertahap. Hasil dari penelitian ini adalah Partai Gerindra dan NasDem telah melakukan pola kaderisasi terbuka, tidak tertutup/diskriminatif serta berjenjang, kedua partai tersebut dalam merekrut kader tidak ada batasan tertentu semua memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat pelatihan menjadi kader yang mumpuni. PKS menganut sistem tertutup dan mengunakan prinsip berjenjang, partai ini merekrut calon-calon anggota yang memiliki nilai religius serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islami. Kelebihan pada model kaderisasi sayap partai adalah dari segi sumber daya manusia dan kultur partai politik. Pemberdayaan organisasi sayap partai politik dibutuhkan karena dari situlah seorang kader dilatih bagaimana membangun sistem politik yang baik. Dari segi kultur partai politik, ketiga partai tersebut memiliki kultur yang dinamis dan memiliki citra yang baik di mata masyarakat. Sedangkan yang menjadi kelemahannya adalah, dari segi keuangan partai, partai hanya bergantung pada dana kas anggota dan bantuan pemerintah, sehingga terbatas untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Kata Kunci : Model, Kaderisasi, Partai Politik, Sayap Partai The existence of a wing organization for political parties is a legal right based on Law No. 2 of 2011 concerning political parties, its existence is not merely the fulfillment of legal rights and structural additions, but rather real needs as supporting political parties' roles and functions, especially in regeneration and regeneration political parties, but political parties still apply instant recruitment by recruiting cadres based on popularity and financially established which eventually gives birth to pragmatic cadres and overrides the regeneration process. The purpose of this research is to find out the regeneration model carried out by the Gerindra Party, NasDem, PKS through the party wing in the field of youth. Second, to find out the strengths and weaknesses of regeneration through the wings of political parties. This study uses qualitative research methods with the principle of regeneration issued by the Corruption Eradication Commission (KPK), the first, open, meaning that political party members have the same opportunity to get training (training) and other activities in the regeneration process. Second, closed / discriminatory, namely the provision of different accesses in the regeneration process. Third, tiered, meaning that the cadre formation of political parties is based on gradual coatings. The results of this study are that Gerindra and NasDem parties have carried out an open, nonclosed / discriminatory and tiered pattern of regeneration, both parties in recruiting cadres have no certain limits, all have equal opportunities to be trained as qualified cadres. PKS adheres to a closed system and uses tiered principles, this party recruits prospective members who have religious values and uphold Islamic values. Strengths in the cadre regeneration model of the party are in terms of human resources and the culture of political parties. Empowerment of political party wing organizations is needed because that's where a cadre is trained how to build a good political system. In terms of the culture of political parties, the three parties have a dynamic culture and have a good image in the eyes of the public. Whereas the weakness is, in terms of party finance, the party only relies on member cash funds and government assistance, so that it is limited to carrying out certain activities. Keywords: Model, Caderization, Political Parties, Wings of the Party
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | UPT . Digilib9 |
Date Deposited: | 19 Apr 2022 03:50 |
Terakhir diubah: | 19 Apr 2022 03:50 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59138 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |