PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM MENANGANI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Pada LSM Damar Provinsi Lampung)

Sinta Oktavia Pratiwi, 1416021103 (2019) PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM MENANGANI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Pada LSM Damar Provinsi Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
FIle PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (83Kb) | Preview
[img] FIle PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1950Kb)
[img]
Preview
FIle PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1486Kb) | Preview

Abstrak

Tindak kekerasan terhadap perempuan masih terus terjadi khususnya di Kota Bandar Lampung. Lembaga Advokasi Perempuan Damar sebagai lembaga non pemerintah yang memiliki tujuan untuk menangani kekerasan terhadap perempuan memiliki peran dalam menangani kekerasan terhadap perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran LSM Damar dalam menangani kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan keadaan yang terjadi apa adanya sesuai fakta yang dinilai menggunakan 4 indikator teori peranan lembaga swadaya masyarakat yang dikemukakan oleh Rahardjo dan Andra L Corrothers bersama Estie W Suryatna. Hasil penelitian ini menunjukkan Lembaga Swadaya Damar Provinsi Lampung menjalankan perannya : 1) sebagai kekuatan pengimbang pemerintah, LSM Damar telah menjalankan perannya ikut melengkapi peran negara sebagai pelayan publik dan mengisi pembangunan sosial, 2) sebagai pengawas pelaksana sistem dan cara penyelenggaraan pemerintah, LSM Damar melakukan perannya dengan mengawasi kinerja pemerintah dan membantu menindaklanjuti jika menerima informasi terkait kelalaian pemerintah, 3) sebagai lembaga perantara antara masyarakat dan pemerintah, LSM Damar mengadakan forum multi stakeholder dan focus group discussion untuk memfasilitasi pemerintah dan masyarakat berbagi informasi, 4) sebagai lembaga uang mengemban misi pemberdayaan, LSM Damar menjalankan perannya dengan membentuk dua program pemberdayaan yaitu kampanye pendidikan publik serta penguatan masyarakat. Berdasarkan 4 peran tersebut, LSM Damar lebih maksimal menjalankan peran sebagai kekuatan pengimbang pemerintah. Sementara peran yang kurang maksimal dilakukan adalah peran sebagai lembaga pengemban misi pemberdayaan. Kata Kunci : Peran, LSM, Kekerasan Terhadap Perempuan Acts of violence against women continue to occur, especially in the city of Bandar Lampung. The Damar Women's Advocacy Institute as a non-governmental organization whose aim is to deal with violence against women has a role in dealing with violence against women. The purpose of this study was to determine the role of the NGO Damar in dealing with violence against women. This study uses a descriptive qualitative research method that is to describe the circumstances that occur as is in accordance with the facts which are assessed using 4 indicators of the role theory of non-governmental organizations proposed by Rahardjo and Andra L Corrothers with Estie W Suryatna. The results of this study indicate that the Damar Non-Governmental Organization in Lampung Province plays its role: 1) as a balancing force of the government, the Damar NGO has carried out its role in completing the state's role as a public servant and filling social development, 2) as the supervisor of the system implementers and the way the government is administered, the Damar NGO carries out its role is to oversee government performance and help to follow up if it receives information related to government negligence, 3) as an intermediary agency between the community and government, NGOs Damar holds a multi-stakeholder forum and focus group discussion to facilitate government and community information sharing, 4) as a money institution carrying out the mission empowerment, NGO Damar carries out its role by forming two empowerment programs namely public education campaigns and community strengthening. Based on these 4 roles, the Damar NGO is more maximally playing its role as a balancing power of the government. While the role that is less than the maximum is done is the role as the institution of empowerment mission. Keyword: Role, Non Goverment Organizations , Violence Against Women

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: UPT . Digilib9
Date Deposited: 19 Apr 2022 03:51
Terakhir diubah: 19 Apr 2022 03:51
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59141

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir