Sultan Vitu Alam, 1713041045 (2022) Teks Anekdot Dalam Film Preman Pensiun Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (226Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1822Kb) |
||
|
File PDF
Skripsi tanpa pembahasan.pdf Download (1662Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini ialah struktur dan kebahasaan anekdot dalam film Preman Pensiun Karya Aris Nugraha dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan kebahasaan pada tiap adegan dalam film Preman Pensiun dan mengimplikasikan hasil temuan data tersebut pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini ialah film Preman Pensiun berdurasi 1 jam 34 menit yang tayang di bioskop karya Aris Nugraha, sedangkan data dalam penelitian ini ialah struktur (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, koda) dan kebahasaan anekdot (kalimat waktu lampau, kalimat retoris, keterangan waktu, kata kerja aksi, kalimat perintah, kalimat seru, kalimat langsung, kalimat tidak langsung, penggunaan nama tokoh orang ketiga tunggal, konjungsi kronologis, konjungsi penjelas) dalam tiap adegan film Preman Pensiun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menyimak tiap adegan yang terjadi dalam Film Preman Pensiun kemudian mencatat dialog yang mengandung struktur dan kebahasaan anekdot. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan mendeskripsikan dialog secara terperinci berdasarkan struktur dan kebahasaan yang telah diteukan dalam Film Preman Pensiun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat struktur anekdot lengkap dan tidak lengkap. Struktur anekdot dapat dikatakan lengkap apabila memiliki 4 komponen, yaitu abstrak, orientasi, krisis, dan reaksi. Dalam struktur anekdot, koda sifatnya opsional. Artinya, struktur anekdot tetap dikatakan struktur lengkap walaupun di dalamnya tidak terdapat koda. Struktur anekdot dapat dikatakan tidak lengkap jika tidak memiliki abstrak, orientasi, ataupun reaksi. Pada setiap struktur anekdot pasti memiliki krisis karena pada bagian tersebutlah terdapat peristiwa konyol yang mengundang tawa. Berdasarkan data yang sudah ditemukan, sebagian besar struktur anekdot tidak memiliki reaksi dan koda. Hal itulah yang menyebabkan adegan tersebut disebut struktur anekdot tidak lengkap. Peneliti menemukan 3 jenis struktur yang selalu ada dalam tiap adegan, yaitu abstraksi, orientasi, dan krisis. Peneliti juga menemukan kebahasaan kalimat waktu lampau, kata kerja aksi, keterangan waktu, kalimat perintah, kalimat seru, kalimat langsung, kalimat tidak langsung, nama tokoh orang ketiga tunggal, konjungsi kronologis, dan konjungsi penerang. Berdasarkan hasil temuan peneliti mengenai struktur dan kebahasaan teks anekdot dalam Film Preman Pensiun, data yang telah diperoleh dapat dikaitkan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X. Kompetensi dasar yang cocok pada penelitian ini ialah 3.6 menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot; dan 4.6 menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. Kata kunci : struktur dan kebahasaan anekdot, pembelajaran teks anekdot, film Preman Pensiun.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 400 Bahasa > 407 Pendidikan, riset dan topik terkait tentang Bahasa |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
Pengguna Deposit: | 2203381708 . Digilib |
Date Deposited: | 20 Apr 2022 02:11 |
Terakhir diubah: | 20 Apr 2022 02:11 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60044 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |