PERBEDAAN JENIS FECES TERHADAP KETERTARIKAN DUNG BEETLE DI ARBORETUM HUTAN PENDIDIKAN KONSERVASI TERPADU (HPKT) UNIVERSITAS LAMPUNG PADA BLOK PEMANFAATAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN

Rosadea Nancy Wiyandri, 1614151019 (2020) PERBEDAAN JENIS FECES TERHADAP KETERTARIKAN DUNG BEETLE DI ARBORETUM HUTAN PENDIDIKAN KONSERVASI TERPADU (HPKT) UNIVERSITAS LAMPUNG PADA BLOK PEMANFAATAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (2506Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI ROSADEA NANCY WIYANDRI.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1803Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI ROSADEA NANCY WIYANDRI TANPA Pembahasan.pdf

Download (1294Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Taman Hutan Raya (Tahura) merupakan kawasan yang digunakan untuk mengoleksi jenis tumbuhan dan atau satwa yang bisa dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, pariwisata, dan rekreasi. Hutan Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (WAR) merupakan salah satu lokasi pembangunan sektor kehutanan di Provinsi Lampung. Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Universitas Lampung merupakan bagian dari Tahura WAR seluas 1.143 ha, dibagi ke dalam tiga blok pengelolaan yaitu Blok Lindung, Blok Pemanfaatan dan Blok Lainnya. Dung beetle adalah kumbang yang menjadikan feces sebagai makanan dan atau menggunakannya sebagai tempat untuk peletakan telurnya. Dung beetle merupakan anggota kelompok Coleoptera dari suku Scarabaeidae. Semua dung beetle adalah Scarab tetapi tidak semua scarab merupakan dung beetle. Feces diperlukan oleh dung beetle sebagai makanan untuk kelangsungan hidupnya. Mamalia dan dung beetle memiliki kaitan yang erat, karena dung beetle sangat bergantung pada feces mamalia sebagai substrat dan sumber pakan untuk bereproduksi.Penelitian dilakukan pada bulan Oktober, November, dan Desember 2019 di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman pada Blok Pemanfaatan yaitu Arboretum 1 sampai Arboretum 6. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode trap (jebakan) yang ditanam sejajar dengan tanah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon Wienner (H’), indeks kesamarataan Daget (J), indeks dominansi Simpson (C), indeks kelimpahan Odum (e), serta analisis statistik Kruskal Wallis dan Microsoftann-Whitney U Test. Hasil penelitian menemukan sebanyak 27 individu dung beetle yang terdiri dari tiga jenis (Cattarsius mollosus, Onthopagus sp., dan Oryctes rhinoceros. Dung beetle lebih banyak ditemukan pada feces sapi dengan jumlah 14 dung beetle, dung beetle lebih tertarik pada feces sapi dikarenakan feces sapi memiliki aroma yang tajam karena terdapat banyak mikroba dan nematoda di dalamnya dan juga tekstur yang lebih halus dibandingkan feces lainnya. Dung beetle yang mendominasi adalah jenis Cattarsius molossus. Hasil tes analisis statistic menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata antara jenis feces dan vegetasi terhadap jumlah dung beetle. Kata kunci: Blok Pemanfaatan, feces, dung beetle, Tahura WAR. Forest Park is an area used to collect plant and animal species that can be used for research, education, science, tourism and recreation. Integrated Conservation Education Forest Wan Abdul Rachman (WAR) Raya Forest Park is one of the locations for forestry sector development in Lampung Province. The University of Lampung's Integrated Conservation Education Forest is part of Tahura WAR covering an area of 1,143 ha, divided into three management blocks, namely the Protected Block, the Utilization Block and the Other Blocks. Dung beetles are beetles that use feces as food and / or are maintained as places for laying eggs. Dung beetles are members of the Coleoptera group of the Scarabaeidae tribe. All beetle dung are Scarabs but not all scarabs are beetles. Feces is needed by the beetle dung as food for his survival. Mammals and beetle dung are closely related, because the beetle dung is very dependent on mammalian feces as a substrate and a source of food for reproduction. The research was conducted in October, November, and December 2019 in Wan Abdul Rachman Forest Park in the Utilization Block, namely Arboretum 1 to Arboretum 6. The method used in this study is the trap method planted parallel to the ground. Data analysis was performed using the Shannon Wienner diversity index (H), Daget's equality index (J), Simpson dominance index (C), Odum abundance index (e), as well as Kruskal Wallis and Microsoftann-Whitney U Test statistical analysis. The results of the study found 27 individual dung beetles consisting of three types (Cattarsius mollosus, Onthopagus sp, and Oryctes rhinoceros. Beetle dung is more common in cow feces with a total of 14 beetles, beetle dung is more interested in cow feces because cow feces have a sharp aroma because there are many microbes and nematodes in it and also a smoother texture than other feces. The dominant dung beetle is Cattarsius molossus. The results of statistical analysis tests showed that there was no significant effect between the type of feces and vegetation on the number of dung beetles. Keywords: Utilization Block, feces, dung beetle, Tahura WAR.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 590 Ilmu hewan (zoologi)
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: 2203319958 . Digilib
Date Deposited: 21 Apr 2022 03:10
Terakhir diubah: 21 Apr 2022 03:10
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60233

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir