IMA NUR IMANI, 1826021023 (2021) PERBANDINGAN HASIL PEROLEHAN KURSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENGHITUNGAN SUARA SAINTE LAGUE DAN KUOTA HARE (Studi Pada Pemilu 2019 di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung). Masters thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK - ALLIF IMA.pdf Download (4Mb) | Preview |
|
File PDF
2. TESIS FULL IMA.pdf Restricted to Hanya staf Download (2459Kb) |
||
|
File PDF
3. S2 IMA FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - ALLIF Printing.pdf Download (3640Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
IMA NUR IMANI Pemilu 2019 merupakan pertama kalinya Indonesia mengganti sistem penghitungan suara sejak tahun 1955, yakni dari Kuota Hare ke Sainte Lague. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dinamika politik perubahan sistem penghitungan suara dari Kuota Hare ke Sainte Lague di Kabupaten Pesawaran, (2) mengetahui faktor-faktor yang menentukan perubahan naik dan turun hasil perolehan kursi partai politik dan (3) mengetahui perbandingan hasil perolehan kursi pada Pemilu 2019 dengan menggunakan kedua sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan: Pertama, dinamika politik yang disebabkan oleh perubahan kedua sistem tersebut adalah secara umum tidak terjadi sesuatu yang krusial dalam arti semua berjalan baik, tanpa hambatan dan semua pihak dapat menerima perubahan sistem Sainte Lague. Kedua, faktor yang menentukan perubahan naik dan turun hasil perolehan kursi partai politik terdiri dari faktor eksternal dan internal. Faktor Eksternal meliputi perubahan dari Kuota Hare menjadi Sainte Lague, isu-isu yang berkembang menjelang pemilu dan citra seorang tokoh dalam partai politik ( Track Record). Faktor Internalnya adalah sosialisasi partai politik, sistem organisasi yang dibangun dalam partai politik, proses rekrutmen caleg, kemampuan caleg dalam komunikasi politik dan finansial, caleg memiliki strategi pemenangan dan metode kampanye. Ketiga, hasil perolehan kursi pada Pemilu 2019 disimulasikan menggunakan dua sistem ternyata tidak mengalami perubahan sama sekali atau tetap. Perbedaan terbatas pada cara penghitungannya di mana sistem Kuota Hare memerlukan dua sampai tiga kali tahap sedangkan Sainte Lague lebih sederhana serta mudah dengan cara penghitungan hanya berlangsung dalam satu tahap. Kata kunci : Perbandingan, Sainte Lague, Kuota Hare, Pemilu 2019 ABSTRACT COMPARISON OF CHAIR ACHIEVEMENTS USING SAINTE LAGUE AND QUOTA HARE VOTE COUNTING SYSTEM (Study at General Election 2019 in Pesawaran, Lampung Province) By IMA NUR IMANI The 2019 election marks the replacement of counting system to Sainte Lague from Hare Quota, a system that has been applied since the first election in 1955. This research aims to (1) know the political dynamics of changes in the vote counting system from Hare Quota to Sainte Lague in Pesawaran, (2) know the factors that determine the changes in the results of the gathering political party seats and (3) find out comparison of the results of the gathering seats in the 2019 Election using the two systems. The research used a qualitative descriptive research method, while the data were obtained from interviews and documentation. The result show: First, the political dynamics caused by changes in both systems is generally nothing crucial to happen in the sense that everything is going well, without obstacles and all parties can accept the changes to the Sainte Lague system. Second, The factors that determine the changes in the result of the gathering of political party seats consist of external and internal factors. External factors include the change from the Hare Quota to the Sainte Lague, the issues that developed before the election and the image of a figure in a political party (Track Record). Internal factors are the socialization of political parties, the organizational system built into political parties, the recruitment process for candidates, the ability of candidates in political communication and financial. Candidates have winning strategies and campaign methods. Third, the number of seats in the election results of 2019 is simulated using two systems did not change at all or permanent. The difference is the calculation method where the Hare Quota system requires two to three stages while Sainte Lague is simpler and easier by means of the calculation only taking place in one stage. Keywords: Comparison, Sainte Lague, Hare Quota, General Election 2019
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Magister Ilmu Pemerintahan |
Pengguna Deposit: | UPT Anita Ekarini |
Date Deposited: | 22 Apr 2022 06:09 |
Terakhir diubah: | 22 Apr 2022 06:09 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60402 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |