PENERAPAN KONSEP COMMUNITY BASED TOURISM DALAM PENGELOLAAN WISATA KULINER TRADISIONAL PASAR YOSOMULYO PELANGI KOTA METRO

EMA DIYA YUSITA, 1716041033 (2021) PENERAPAN KONSEP COMMUNITY BASED TOURISM DALAM PENGELOLAAN WISATA KULINER TRADISIONAL PASAR YOSOMULYO PELANGI KOTA METRO. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT - Rocket Digital (4).pdf

Download (16Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Rocket Digital (12).pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1613Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Rocket Digital (12).pdf

Download (2395Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2, sehingga negara memiliki kewajiban untuk mewujudkannya. Akan tetapi negara memiliki keterbatasan sehingga belum mampu menciptakan lapangan kerja untuk seluruh rakyatnya. Maka perlunya penciptaan lapangan kerja pada lingkungan masyarakat, salah satunya dapat melalui sektor pariwisata. Community Based Tourism (CBT) merupakan konsep yang menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama dalam kegiatan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat (CBT) di Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) Kota Metro. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan logika induktif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep CBT pada prinsip ekonomi berupa tercipta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan timbulnya pendapatan masyarakat; prinsip sosial, adanya peningkatan kebanggaan komunitas; prinsip budaya, masyarakat menghormati budaya yang berbeda dalam kegiatan pariwisata; prinsip lingkungan, terdapat sistem pembuangan sampah yang ramah lingkungan; prinsip politik, terdapat partisipasi dari masyarakat lokal, namun Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Yosomulyo belum berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata di Payungi. Kata Kunci: Community Based Tourism (CBT), Partisipasi Masyarakat. Every citizen has the right to get a job and a decent living as described in the 1945 Constitution Article 27 paragraph 2, so that the state has an obligation to make it happen. But countries have limitations so that they have not been able to create jobs for all their people. So the need for job creation in the environment community, one of which can be through the tourism sector. Community Based Tourism (CBT) is a concept that makes the community as the main actor in tourism activities. This research aims to obtain an overview of Community Based Tourism management in Market Yosomulyo Pelangi (Payungi) Metro City. The method used is qualitative, with inductive logic. Data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The results showed that the application of the CBT concept to economic principles in the form of creating jobs in the tourism sector and the generation of community income; social principles, an increase in community pride; cultural principles, society respecting different cultures in tourism activities; principle environment, there is an environmentally friendly waste disposal system; principle politics, there is participation from the local community, but the Tourism Awareness Group Yosomulyo Village has not participated in tourism activites in Payungi. Keywords: Community Based Tourism, Society Participation.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Administrasi Negara
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 12 May 2022 02:34
Terakhir diubah: 12 May 2022 02:34
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60899

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir