IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI PRINGSEWU NOMOR 53 TAHUN 2019 DALAM PEMANFAATAN TANAMAN OBAT BAGI KESEHATAN MASYARAKAT

Yuni Pangestuti, 1752011007 (2021) IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI PRINGSEWU NOMOR 53 TAHUN 2019 DALAM PEMANFAATAN TANAMAN OBAT BAGI KESEHATAN MASYARAKAT. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Yuni Pangestuti.pdf

Download (924Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - Yuni Pangestuti.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (924Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Yuni Pangestuti.pdf

Download (925Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Upaya pemerintah Kabupaten Pringsewu dalam pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri pemanfaatan tanaman obat adalah dengan memberlakukan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 53 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obat dan Keterampilan di Kabupaten Pringsewu. Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah implementasi Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 53 Tahun 2019 dalam pemanfaatan tanaman obat bagi kesehatan masyarakat? (2) Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat terhadap implementasi Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 53 Tahun 2019 dalam pemanfaatan tanaman obat bagi kesehatan masyarakat? Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan empiris. Pengumpulan data dengan studi lapangan dan studi pustaka dan dianalisis secara yuridis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Implementasi Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 53 Tahun 2019 dalam pemanfaatan tanaman obat bagi kesehatan masyarakat dilaksanakan dengan tahapan kegiatan yaitu pembentukan dan pengembangan kelompok asuhan mandiri pada setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu sehingga adanya kelompok asuhan mandiri tersebut dapat meneruskan program sampai pada seluruh desa/pekon. Contohnya di Desa/Pekon Pagelaran Kecamatan Pagelaran, dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pembudidayaan TOGA (2) Faktor-faktor penghambat implementasi Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 53 Tahun 2019. Faktor internal meliputi keterbatasan sumber daya manusia khususnya pada bagian atau seksi Kesehatan Tradisional dan keterbatasan anggaran akibat pandemi covid-19 serta keterbatasan buku/modul tentang pemanfataan dan pembudidayaan TOGA. Faktor eksternal meliputi kurang optimalnya peran serta masyarakat dan masih adanya masyarakat memilih obat-obatan dibandingkan harus menanam TOGA. Kata Kunci: Implementasi, Pemanfaatan TOGA, Kesehatan Masyarakat The Pringsewu Regency government's effort in developing traditional health through independent care for the use of medicinal plants is to enforce Pringsewu Regent Regulation Number 53 of 2019 concerning Guidelines for Traditional Health Development Through Independent Care of Medicinal Plants and Skills in Pringsewu Regency. The problems of this research are: (1) How is the implementation of Pringsewu Regent Regulation Number 53 of 2019 in the use of medicinal plants for public health? (2) What are the factors that hinder the implementation of Pringsewu Regent Regulation Number 53 of 2019 in the use of medicinal plants for public health? This study uses a normative and empirical juridical approach. Collecting data with field studies and literature studies and analyzed qualitatively juridically. The results of this study indicate: (1) The implementation of Pringsewu Regent Regulation Number 53 of 2019 in the use of medicinal plants for public health is carried out with the activity stages, namely the formation and development of independent care groups in each sub-district in Pringsewu Regency so that the independent care group can continue the program reaches all villages For example, in Pagelaran Village of Pagelaran District, with planting, maintaining and cultivating Medicinal Plants (2) The inhibiting factors for the implementation of Pringsewu Regent Regulation Number 53 of 2019 in the use of medicinal plants for public health consist of internal and external factors. Internal factors include limited human resources, especially in the Traditional Health section or section and budget constraints due to the COVID-19 pandemic as well as limited books/modules on the use and cultivation of Medicinal Plants. External factors include less than optimal community participation and the existence of people choosing medicines instead of having to Medicinal Plants. Keywords: Implementation, Utilization of Medicinal Plants, Public Health

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 13 May 2022 01:28
Terakhir diubah: 13 May 2022 01:28
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61026

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir