DISTRIBUSI DAN KEMELIMPAHAN TELUR NYAMUK Aedes aegypti PADA OVITRAP DAN KERENTANANNYA TERHADAP ABATE DI KELURAHAN PERUMNAS WAY HALIM KOTA BANDAR LAMPUNG

Elyza Widyastuti, 1717021050 (2021) DISTRIBUSI DAN KEMELIMPAHAN TELUR NYAMUK Aedes aegypti PADA OVITRAP DAN KERENTANANNYA TERHADAP ABATE DI KELURAHAN PERUMNAS WAY HALIM KOTA BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Elyza Widyastuti.pdf

Download (1423Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - Elyza Widyastuti.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1693Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Elyza Widyastuti.pdf

Download (1693Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada tahun 2019 Kota Bandar Lampung menduduki posisi ke-2 dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung dengan nilai IR sebesar 91,25 per 100.000 penduduk. Tingginya kasus DBD di suatu wilayah perlu adanya monitoring keberadaan vektor dengan mengetahui distribusi dan kemelimpahannya. Ovitrap adalah alat survei entomologi yang dilakukan sebagai langkah awal dalam pengendalian vektor. Pengendalian vektor yang masih banyak dilakukan adalah dengan menggunakan abate. Namun upaya pengendalian ini dapat menyebabkan resistensi pada larva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan kemelimpahan telur nyamuk Ae. aegypti dan kerentanannya terhadap abate di kelurahan Perumnas Way Halim Kota Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April 2021. Penelitian ini dilakukan dengan meletakkan ovitrap di 3 LK. Hasil perhitungan telur nyamuk yang didapatkan menunjukkan distribusi dan kemelimpahan tertinggi ditemukan di luar rumah dengan 1028 butir telur dan di LK II dengan jumlah 558 butir telur. Kemudian dengan uji kerentanannya adalah dengan memberikan perlakuan terhadap larva instar III dengan abate konsentrasi 0,02 mg/L sebanyak 4 kali ulangan. Hasil pengamatan setelah 24 jam diperoleh hasil 99% larva Ae. aegypti mengalami kematian dan sesuai panduan WHO (1981) masuk dalam kategori rentan. Kata Kunci : Telur Aedes aegypti, Ovitrap, kerentanan, abateDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the health problems in Indonesia caused by the bite of the Aedes aegypti mosquito. In 2019 Bandar Lampung City was in second position from 15 regencies/cities in Lampung Province with an IR value of 91.25 per 100,000 population. The high number of dengue cases in an area requires monitoring of the presence of vectors by knowing their distribution and abundance. Ovitrap is an entomological survey tool that is carried out as an initial step in vector control. Vector control that is still mostly done is by using abate. However, this control effort can cause resistance in larvae.The purpose of this research was to determine the distribution and abundance of Ae. aegypti and its susceptibility to abate in the Perumnas Way Halim of Bandar Lampung City. This research was conducted from February to April 2021 and this research was carried out by placing ovitrap in 3 LK. The results of the calculation of mosquito eggs obtained showed the highest distribution and abundance in outdoor with 1028 eggs and in the LK II with a total of 558 eggs. Then the susceptibility test is to give treatment to third instar larvae with abate concentration of 0.02 mg/L for 4 repetition. The results of observations after 24 hours showed that 99% of Ae. aegypti died and according to WHO procedure (1981) was included in the vulnerable category. Keywords : Aedes aegypti eggs, ovitrap, susceptibility, abate

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi
Pengguna Deposit: UPT . Rukiah
Date Deposited: 13 May 2022 07:22
Terakhir diubah: 13 May 2022 07:22
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61109

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir