Restu Rinjani, 1415012043 (2021) PERANCANGAN KAMPUNG VERTIKAL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HUMANIS DI BANDAR LAMPUNG. Fakultas Teknik, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK_RESTU RINJANI - restu rinjani.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
File PDF
TA07_Skripsi_1415012043_RestuRinjani - restu rinjani.pdf Restricted to Hanya staf Download (8Mb) |
||
|
File PDF
TA07_Skripsi_1415012043_RestuRinjani (TANPA PEMBAHASAN ) - restu rinjani.pdf Download (5Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Berdasarkan data Worldometers, Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 273 juta jiwa atau 3,51% dari total populasi dunia. Karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang cukup padat, maka Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan fenomena urbanisasi. Laju urbanisasi dapat menjadi pemicu menjamurnya pemukiman kumuh (slum). Permasalahan pemukiman kumuh sampai saat ini menjadi momok yang harus di hadapi di setiap ibu kota provinsi di Indonesia. Saat ini di Bandar Lampung, terdapat 16 Kelurahan dari 8 Kecamatan yang terditentifikasi sebagai pemukiman kumuh (Kepala BAPPEDA Bandar Lampung, Khaidarmansyar). Metode penelitian menggunakan tiga cara, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode pengolahan data mengenai langkah-langkah yang akan penulis lakukan untuk memperoleh konsep perancangan untuk kampung vertikal yang sesuai dengan pendekatan arsitektur humanis. Langkah-langkah tersebut berupa analisis dan konsep perancangan. Landasan teori yang digunakan adalah teori humanis dari Abraham Maslow tentang 7 kebutuhan dasar manusia. Berdasarkan tahapan-tahapan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa dengan semakin besarnya arus urbanisasi yang mengakibatkan pemukiman kumuh yang membeludak di Bandar Lampung, pembuatan pemukiman yang lebih terstruktur ditengah lahan terbatas sangat diperlukan. Oleh karena itu, pembangunan pemukiman kampung vertikal dengan pendekatan humanis sangat tepat dan harus segera dirancangkan dimasa mendatang. Kata kunci: Arsitektur Humanis, Kampung Vertikal, Perkampungan Kumuh, Urbanisasi. Based on Worldometers data, Indonesia currently has a population of 273 million people or 3.51% of the total world population. Because Indonesia is a country with a fairly dense population, Indonesia cannot be separated from the phenomenon of urbanization. The rate of urbanization can trigger the proliferation of slum settlements. The problem of slum settlements is a scourge that must be faced in every provincial capital in Indonesia. Currently in Bandar Lampung, there are 16 Kelurahan from 8 sub-districts that have been identified as slum settlements (Head of BAPPEDA Bandar Lampung, Khaidarmansyar). The research method uses three methods, namely observation, interviews and documentation. The method of data processing regarding the steps that the author will take to obtain a design concept for a vertical village that is in accordance with the humanist architectural approach. These steps are in the form of analysis and design concepts. The theoretical basis used is the humanist theory of Abraham Maslow about 7 basic human needs. Based on the stages that have been carried out, it is concluded that with the increasing flow of urbanization which has resulted in slum settlements expanding in Bandar Lampung, the creation of more structured settlements in the midst of limited land is very necessary. Therefore, the development of vertical village settlements with a humanist approach is very appropriate and must be planned in the future. Keywords: Humanist Architecture, Vertical Village, Slums, Urbanization.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Arsitektur |
Pengguna Deposit: | UPT . Dito Nipati |
Date Deposited: | 18 May 2022 08:19 |
Terakhir diubah: | 18 May 2022 08:19 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61301 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |