ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA BIOAKTIF DARI ACTINOMYCETES SEBAGAI ANTIBAKTERI DAN ANTIBIOFILM Staphylococcus aureus RESISTEN

TYA GITA PUTRI UTAMI, 1927011005 (2022) ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA BIOAKTIF DARI ACTINOMYCETES SEBAGAI ANTIBAKTERI DAN ANTIBIOFILM Staphylococcus aureus RESISTEN. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (2855Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2943Kb)
[img]
Preview
File PDF
TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2944Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Fenomena pembentukan biofilm oleh bakteri merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya resistensi bakteri patogen terhadap berbagai jenis antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat antibiofilm dari Actinomycetes asosiasi biota laut. Dalam penelitian ini, isolat Actinomycetes diperoleh dari deposit UPT-LTSIT, Universitas Lampung yang diisolasi dari biota laut di perairan Bali dan Gorontalo. Bakteri patogen, Staphyloccocus aureus, diperoleh dari deposit RSUD Abdoel Moelek, Bandar Lampung. Uji pembentukan biofilm S. aureus dilakukan dengan metode kristal violet. Pertumbuhan bakteri patogen diukur menggunakan indikator resazurin. Isolasi senyawa bioaktif dilakukan dengan beberapa tahap kromatografi. Fraksi aktif dianalisis dengan metode spektroskopi massa. Uji ketahanan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa S. aureus memiliki kategori resistance terhadap beberapa jenis antibiotik komersial. Hasil skrining antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak 33A1T2; 33A2T7; 21A1T11; dan 38A1T12 memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus pada konsentrasi 500 μg/mL. Hasil skrining antibiofilm menunjukkan bahwa ekstrak 32A2T1, 50A2T9; 07A1T10; 21A1T11; dan 38A1T12 memiliki potensi sebagai antibiofilm terhadap S. aureus pada konsentrasi 250 μg/mL. Ekstrak 07A1T10 memiliki potensi paling kuat yaitu 61% daya hambat terhadap biofilm S. aureus pada konsentrasi 250 μg/mL. Pengamatan menggunakan mikroskop dan SEM menunjukkan isolat 19A07A1 memiliki ciri khas Saccharomonospora sp. Hasil fraksinasi ekstrak 07A1T10 dengan teknik kromatografi menunjukkan adanya senyawa alkaloid pada fraksi aktif T10FbK1K2. Hasil analisis spektroskopi massa mengindikasikan fraksi aktif T10FbK1K2 mengandung senyawa indol yang memiliki (M+H)+ pada m/z 195,0875 dengan rumus molekul C13H11N2. Informasi ini sangat penting sebagai dasar untuk pengembangan senyawa antibiofilm yang berasal dari Actinomycetes. Kata Kunci: Actinomycetes, antibakteri, antibiofilm, S. aureus, indol. The phenomenon of biofilm formation by bacteria is one of the factors causing increased resistance of pathogenic bacteria to various types of antibiotics. This study aims to determine the antibiofilm properties of marine organisms-derived actinomycetes. In this study, actinomycetes isolates were obtained from the UPTLTSIT deposit, Lampung University, which isolated from marine organisms in Bali and Gorontalo. The pathogenic bacterium, Staphylococcus aureus, was obtained from deposit of the Abdul Muluk General Hospital, Bandar Lampung. The biofilm formation test was carried out using the crystal violet method. The viability of pathogenic bacteria was measured using the indicator resazurin. The isolation of bioactive compound was done which several steps of chromatography. The active fraction was analyzed by mass spectroscopy method. S. aureus had resistance levels to several types of commercial antibiotics. The results of antibacterial screening showed that extract 33A1T2; 33A2T7; 21A1T11; and 38A1T12 had activity to inhibit the growth of S. aureus at a concentration of 500 μg/mL. The results of the antibiofilm screening showed that extracts 32A2T1, 50A2T9; 07A1T10; 21A1T11; and 38A1T12 had potential as an antibiofilm against S. aureus at a concentration of 250 μg/mL. Extract 07A1T10 has the strongest potential, 61% inhibition against S. aureus biofilms (250 μg/mL). Observations using a microscope and SEM showed isolate 19A07A1 had the characteristics of Saccharomonospora sp. The results of fractionation of extract 07A1T10 using chromatographic technique showed the presence of alkaloid compounds in the active fraction T10FbK1K2. The results of mass spectroscopic analysis indicated that the active fraction T10FbK1K2 contained an indole compound having (M+H)+ at m/z 195.0875 with the molecular formula C13H11N2. This information is very important as the basis for the development of antibiofilm compounds derived from actinomycetes. Key words: Actinomycetes, antibacterial, antibiofilm, S. aureus, indole.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Magister Ilmu Kimia
Pengguna Deposit: 2203343408 . Digilib
Date Deposited: 19 May 2022 00:55
Terakhir diubah: 19 May 2022 00:55
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61316

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir