PENGARUH PRIMING PADA BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) YANG DIKECAMBAHKAN PADA KONDISI CEKAMAN ALUMINIUM

NABILA LUTFIAH, 1714161032 (2021) PENGARUH PRIMING PADA BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) YANG DIKECAMBAHKAN PADA KONDISI CEKAMAN ALUMINIUM. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - Rocket Digital (12).pdf

Download (2812Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Rocket Digital (46).pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2807Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Rocket Digital (46).pdf

Download (2810Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Menurut Badan Pusat Statistika (2018) produktivitas kedelai di Lampung pada tahun 2018 sebesar 13,31 ku/ha sedangkan produktivitas di Indonesia sebesar 14,44 ku/ha. Sedangkan menurut Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (2016) potensi hasil kedelai adalah ± 3,40 ton/ha. Tidak mencapainya produktivitas kedelai tersebut dikarenakan kedelai ditanam pada lahan marjinal, yaitu tanah ultisol. Tanah ultisol memiliki kandungan unsur hara yang rendah, bahan organik rendah, dan aluminium yang tinggi, serta pH masam < 4,5. Akibatnya, kedelai yang ditanam pada tanah dengan kandungan aluminium yang tinggi akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar dan penyerapan air serta unsur hara. Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kedelai yaitu teknik priming. Priming adalah perendaman benih sebelum dilakukannya perkecambahan yang dapat meningkatkan perkecambahan benih pada lingkungan yang berada dalam cekaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh priming terhadap perkecambahan benih kedelai yang dikecambahkan kondisi cekaman aluminium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada Desember 2020 sampai Maret 2021. Penelitian ini merupkan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama dalam penelitian ini adalah macam priming yang terdiri dari kontrol/tanpa priming, air, KNO3 1%, KNO3 2%, GA3 50 ppm, GA3 100 ppm, dan PEG 7,5%. Faktor kedua adalah 3 varietas benih kedelai yang terdiri dari Anjasmoro, Burangrang, dan Grobogan. Dilakukan uji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf kepercayaan 5%, selanjutnya dianalisis menggunakan program statistika Rstudio. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa priming menggunakan air, GA3 50 ppm, GA3 100 ppm, dan KNO3 1% meningkatkan vigor benih kedelai dibandingkan perlakuan kontrol pada kondisi cekaman aluminium. Berdasarkan variabel waktu munculnya kecambah, kecepatan perkecambahan, dan panjang hipokotil kecambah normal dengan selisih masing-masing 0,69 hari, 4,64 %/hari, dan 4,43 cm. Benih kedelai varietas Burangrang memiliki vigor terbaik dibandingkan Anjasmoro dan Grobogan apabila dikecambahkan pada kondisi cekaman aluminium. Berdasarkan variabel waktu munculnya kecambah, kecepatan perkecambahan, dan panjang hipokotil kecambah normal, dengan selisih masing- masing 0,14 hari, 2,1 %/hari, dan 1,33 cm. Interaksi priming dan varietas benih kedelai didapatkan bahwa priming menggunakan air, GA3 50 ppm dan GA3 100 ppm meningkatkan vigor benih kedelai pada variabel T-50% dan panjang radikula kecambah normal dibandingkan perlakuan kontrol, dengan selisih masing-masing 0,49 hari dan 1,25 cm apabila digunakan varietas Anjasmoro. Seluruh perlakuan priming meningkatkan vigor benih kedelai pada variabel T-50%, first counting muncul radikula, dan panjang radikula kecambah normal dibandingkan perlakuan kontrol, dengan selisih masing-masing 0,82 hari, 72,66%, dan 1,41 cm apabila digunakan varietas Burangrang. Priming menggunakan KNO3 1% dan KNO3 2% meningkatkan vigor benih kedelai pada variabel T-50%, berat kering kecambah normal, dan panjang radikula kecambah normal dibandingkan perlakuan kontrol, dengan selisih masing-masing 0,4 hari, 0,57 gram, dan 2,03 cm apabila digunakan varietas Grobogan pada kondisi cekaman aluminium. Kata Kunci : Aluminium, benih, kedelai, priming, varietas.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Agronomi
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 23 May 2022 01:45
Terakhir diubah: 23 May 2022 01:45
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61495

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir