PERAN CERITA RAKYAT (FLOKLORE) SEBAGAI PENDUKUNG KONSERVASI DI HUTAN LINDUNG REGISTER 19 TAHURA WAN ABDUL RACHMAN PROVINSI LAMPUNG

Erlanda Okky Sanjaya, 1414151030 (2021) PERAN CERITA RAKYAT (FLOKLORE) SEBAGAI PENDUKUNG KONSERVASI DI HUTAN LINDUNG REGISTER 19 TAHURA WAN ABDUL RACHMAN PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Mahasiswa Unila.pdf

Download (230Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - Mahasiswa Unila.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4026Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Mahasiswa Unila.pdf

Download (4020Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR) merupakan kawasan pelestarian alam yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, rekreasi, dan budaya. Budaya yang dilestarikan di sekitar Tahura adalah cerita rakyat (folklore), dimana masyarakat memiliki pendapat yang beragam mengenai keyakinan tentang cerita rakyat yang tersebar dan diwariskan secara turun- menurun, baik secara lisan maupun gerak isyarat sehingga diyakini sebagai pelindung kawasan hutan dan sebagai peringatan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan kembali. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana pengaruh kepercayaan kearifan lokal terhadap upaya perlindungan konservasi hutan lokal di Register 19, Tahura WAR. Penelitian ini menggunakan dua jenis data sekunder dan data primer. Metode pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuisoner, studi literatur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah folklore mengenai cerita makam wali dan peningkatan spiritual. Folklore ini dapat dijadikan sebagai media dalam mendukung konservasi hutan karena terdapat larangan dan pantangan yang harus di taati oleh pengunjung Kata kunci: Tahura WAR; budaya; folklore; Lampung; konservasi Wan Abdul Rachman Forest Park/Tahura WAR (WAR Forest Park) maintains the nutrient cycle, preservation, and biodiversity used for research, education, recreation, and culture. One of the cultural elements around Tahura is folklore. This community culture is spread and passed down from generation to generation in different versions, both in spoken form and gestures. This folklore has various opinions from the community who believe that the existence of this folklore is to protect the forest area from clearing the land again. This study aims to describe and analyze the influence of local wisdom beliefs on the protection of local forest conservation efforts in Register 19, Tahura WAR. This study uses two types of secondary data and primary data. Methods of data collection using observation, interviews, questionnaires, literature studies, and documentation. Data analysis used descriptive qualitatdata analysis techniques. The results obtained in this study are the folklore in the research location is the story of the guardian's grave and spiritual improvement. Local lore can be helpful as a medium in preserving the environment through the inheritance of folklore and its application. Keywords: Tahura WAR; culture; folklore; Lampung; conservation

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 23 May 2022 01:46
Terakhir diubah: 23 May 2022 01:46
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61521

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir