Anissa Ratna Widuri, 1726061004 (2021) EVALUASI KOORDINASI PENANGANAN DAN PENCEGAHAN STUNTING TERINTEGRASI DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS) SDGS DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. Other thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK - anissa ratna widuri.pdf Download (88Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL - anissa ratna widuri.pdf Restricted to Hanya staf Download (3366Kb) |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN - anissa ratna widuri.pdf Download (3367Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Mengacu pada SDGs permasalah stunting terdapat pada tujuan ke 2 (zero hunger atau nol kelaparan). Faktor penyebab timbulnya stunting bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan gizi, sanitasi yang buruk, pola asuh yang tidak tepat, kemiskinan, terbatasnya layanan kesehatan dll. Kabupaten Lampung Tengah menjadi salah satu daerah di indonesia yang angka stuntingnya cukup tinggi dan menjadi kabupaten prioritas. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana koordinasi pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam penanganan dan pencegahan stunting terintegrasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) sdgs serta bagaimana mekanisme dan pola interaksi stakeholder dalam koordinasi penanganan stunting terintegrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitiannya adalah yang pertama mengidentifikasi tahapan koordinasi dengan memperhatikan bentuk koordinasinya. Menentukan mekanisme dan pola interaksi stakeholder dalam koordinasi penanganan stunting terintegrasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam proses koordinasi penanganan dan pencegahan stunting di Lampung Tengah menggunakan tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan evaluasi. Mekanisme dan Pola Interaksi Stakeholder cenderung menggunakan pola squeential/ berurutan. Prinsip-prinsip koordinasi yang berperan dalam proses penanganan dan pencegahan stunting terintegrasi di Kabupaten Lampung Tengah yaitu : faktor komunikasi, faktor kesadaran akan pentingya koordinasi, faktor kompetensi partisipan, faktor kesepakatan dan komitmen, dan faktor kontinuitas perencanaan. Kata kunci : Evaluasi Koordinasi, Stunting, Sdgs Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). Stunting affects brain growth and development. Referring to the SDGs, the problem of stunting is in goal 2 (zero hunger or zero hunger). Factors causing stunting can be caused by several factors such as malnutrition, poor sanitation, inappropriate parenting, poverty, limited health services etc. Central Lampung Regency is one of the regions in Indonesia where the stunting rate is quite high and is a priority district. The formulation of the research problem is how the coordination of the Central Lampung Regency government in handling and preventing stunting is integrated in realizing sustainable development goals (SDGs) and how the mechanisms and patterns of stakeholder interaction in coordinating integrated stunting management. The method used in this research is descriptive qualitative. The focus of his research is the first to identify the stages of coordination by paying attention to the form of coordination. Determine the mechanism and pattern of stakeholder interaction in the coordination of integrated stunting management. The results of this study indicate that in the process of coordinating the handling and prevention of stunting in Central Lampung using three stages, namely the planning, implementation and monitoring stages of the evaluation. Stakeholder Interaction Mechanisms and Patterns tend to use a squeential pattern. The coordination principles that play a role in the integrated stunting prevention and treatment process in Central Lampung Regency are: communication factor, awareness factor on the importance of coordination, participant competency factor, agreement and commitment factor, and planning continuity factor. Key word : Evaluation, Coordination, Stunting, Sdgs
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Other) |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Magister Ilmu Administrasi |
Pengguna Deposit: | UPT . Meda Sulistiana |
Date Deposited: | 27 May 2022 07:28 |
Terakhir diubah: | 27 May 2022 07:28 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61916 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |