KEMAMPUAN KONSORSIUM ISOLAT BAKTERI TERPILIH DENGAN BERBAGAI BAHAN PEMBAWA TERHADAP KECEPATAN DEKOMPOSISI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

WISNU PRASETYO NUGROHO, 1414121245 (2021) KEMAMPUAN KONSORSIUM ISOLAT BAKTERI TERPILIH DENGAN BERBAGAI BAHAN PEMBAWA TERHADAP KECEPATAN DEKOMPOSISI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Pradanet unila.pdf

Download (90Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - Pradanet unila.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3099Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Pradanet unila.pdf

Download (2579Kb) | Preview

Abstrak

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting dalam sektor pertanian dan perkebunan Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang dihasilkan dalam jumlah cukup besar, TKKS menjadi salah satu masalah tersendiri bagi perusahaan kelapa sawit. TKKS merupakan bahan organik yang mengandung unsur N, P, K dan Mg. Ka. Pengomposan tandan kosong kelapa sawit secara alami memerlukan waktu yang cukup lama yaitu bisa sampai 6 bulan jika tanpa bantuan aktivator. Lamanya proses pengomposan bahan organik secara alami menyebabkan terbentuknya inovasi baru, yaitu dengan menggunakan aktivator. Aktivator adalah mikroba dekomposer yang berperan sebagai katalisator untuk mempercepat proses dekomposisi. Aktivator ini dapat berasal dari mikroorganisme lokal (MOL MOL adalah bahan-bahan alami sebagai media hidup dan sebagai substrat bagi mikroganisme yang berguna untuk mempercepat, penghancuran bahan-bahan organik atau sebagai bentuk aktivator. Konsorsium merupakan campuran populasi mikroba dalam komunitas yang mempunyai hubungan kooperatif, komensal, dan mutualistik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak Wisnu prasetyo nugroho lengkap. Rancangan perlakuan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenis konsorsium isolat terpilih (K) K 0 (Kontrol), K 1 (MOL rimpang nanas), K 2 (MOL TKKS), K 3 ( kombinasi TKKS + RN ) dan Faktor yang kedua yaitu jenis bahan pembawa (B), B 0 = (Kontrol) B 1 (Tepung Ikan), B 2 (Tepung Rajungan), B 3 (Tepung kedelai) diperoleh 16 kombinasi perlakuan yang akan diulang sebanyak tiga ulangan sehinga di dapat 48 percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa K 3 (MOL TKKS dan MOL rimpang nanas) memiliki kecepaan laju dekomposisi tertinggi, Tepung rajungan (B 2 ) sebagai bahan pembawa paling baik untuk mempercepat dekomposisi TKKS, dibandingkan dengan tepung ikan (B 1 ), tepung kedelai (B 3 ), dan kontrol (B 0 ), proses laju dekomposisi paling cepat terdapat pada perlakuan Konsorsium TKKS dengan penambahan tepung rajungan (K 1 B 2 ) dilihat dari regresi nilai waktu paruh selama 30 hari. Kata Kunci: Bahan pembawa, Konsorsium, laju dekomposisi, bahan pembawa MOL TKKS, MOL Rimpang nanas.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: UPT Anita Ekarini
Date Deposited: 30 May 2022 01:11
Terakhir diubah: 30 May 2022 01:11
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62002

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir